
NUSRAMEDIA.COM — Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Muzihir menanggapi soal meningkatnya kasus kriminalitas di wilayah NTB. Ia mengaku prihatin dengan maraknya berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini. Seperti halnya kasus orang hilang.
Kemudian pembegalan, hingga pembunuhan seperti yang diberitakan. Karena hal ini menimbulkan keresahan masyarakat. “Akhir-akhir ini berita yang muncul bukan hoaks. Polisi dibunuh, perempuan hilang, ada yang dibegal,” katanya.
“Ini sungguh situasi yang ngeri-ngeri sedap,” ujar pria yang juga merupakan Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) NTB tersebut. Muzihir mempertanyakan penyebab meningkatnya tindak kriminal.
Terutama karena tidak adanya situasi darurat seperti bencana atau pemilihan umum yang biasanya memicu kericuhan. “Kehidupan saya lihat biasa-biasa saja. Ini bukan musim pilkada, bukan musim paceklik. Tapi kok gampang sekali (terjadi nerbagai peristiwa),” tuturnya.
Ia menyoroti tindakan kejahatan yang tidak hanya merampas harta benda, tetapi juga disertai kekerasan hingga pemerkosaan. Menurutnya, kejadian-kejadian tersebut tidak lazim dan meningkat secara drastis. Hal ini membuatnya ikut prihatin.
Apalagi sebagai daerah yang menggantungkan banyak harapan pada sektor pariwisata, Muzihir menyayangkan citra NTB bisa tercoreng. Ia khawatir wisatawan, akan takut datang karena ketidakamanan yang terjadi. “Bagaimana pariwisata bisa maju?,” ujarnya.
“Bagaimana orang berani datang kalau yang muncul berita-berita menyeramkan terus?,” kata Muzihir menyayangkan. Muzihir mengajak seluruh elemen mulai dari aparat kepolisian, TNI, hingga masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
Ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendeteksi dan melaporkan hal-hal yang mencurigakan. “Mari kita berjaga di lingkungan masing-masing. Kalau ada yang mencurigakan, segera ditangani, jangan dibiarkan,” pesannya.
Ia juga menyinggung fenomena anak muda yang berkumpul dan berfoto di tengah jalan saat larut malam. Menurutnya, aktivitas seperti itu sangat berisiko, terlebih bagi anak perempuan yang tinggal di kos-kosan jauh dari orang tua.
“Saya dengar sekarang anak-anak muda senang keluar tengah malam hanya untuk foto di jalan,” kata Legislator Udayana jebolan Dapil I Kota Mataram itu. “Orang tua juga harus lebih ketat mengawasi anak-anaknya yang merantau. Jangan sampai hanya tahu kabar mereka saat sudah terjadi sesuatu,” imbuhnya.
Dalam upayanya meningkatkan keamanan, Muzihir mengusulkan untuk menghidupkan kembali sistem ronda malam (siskamling) yang selama ini mulai ditinggalkan. “Dulu kita kenal dengan siskamling. Harusnya itu tetap dijaga. Sekarang malah ada yang bayar orang lain untuk ganti jaga. Ini tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Ia menilai kebersamaan dan keguyuban masyarakat perlu dihidupkan kembali, sebagaimana suasana yang dulu dirasakan di lingkungan permukiman. Maka dari itu, dia mengimbau semua pihak untuk menjaga stabilitas dan keamanan daerah.
Ini agar masyarakat tidak hidup dalam ketakutan, dan citra NTB tetap positif di mata publik. “Mari kita jaga stabilitas dan keamanan daerah kita. NTB sudah kondusif, jangan sampai berubah jadi tidak menentu,” demikian dikatakan Muzihir Wakil Ketua II DPRD Provinsi NTB tersebut. (red)