Beranda HEADLINE Panlak Fornas VIII NTB Minta Maaf Soal Inorga Perlihatkan Tubuh Seksi

Panlak Fornas VIII NTB Minta Maaf Soal Inorga Perlihatkan Tubuh Seksi

Ketua KORMI NTB sekaligus Ketua Panitia Pelaksana (Panlak) Fornas VIII 2025 Nusa Tenggara Barat, Nauvar Furqoni Farinduan. (Ist)
Ketua KORMI NTB sekaligus Ketua Panitia Pelaksana (Panlak) Fornas VIII 2025 Nusa Tenggara Barat, Nauvar Furqoni Farinduan. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Panitia Pelaksana (Panlak) Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII 2025 Nusa Tenggara Barat (NTB) secara resmi menyampaikan permohonan maaf.

Ini lantaran pelaksanaan lomba kategori Induk Olahraga (Inorga) Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (Perbafi) pada Fornas VIII 2025 NTB sempat menjadi polemik.

Dimana dalam pelaksanaanya, Inorga itu melibatkan wanita dengan pakaian berbikini ketat. Hal itupun memicu kontroversi di tengah masyarakat NTB.

Terlebih Pulau Lombok, Provinsi NTB dikenal dengan julukan “Pulau Seribu Masjid”. Mewakili pihak panitia, Ketua Panlak Fornas VIII NTB Nauvar Furqony Farinduan angkat suara.

Ia mengaku, setelah heboh di media sosial, pihaknya langsung mengatensi. “Pertama, kami mengucapkan terimakasih kepada netizen yang telah menyampaikan laporan perihal lomba yang dimaksud,” ujar Farin.

Baca Juga:  Fraksi PKB DPRD Sumbawa Harap Mutasi Perdana Jarot-Ansori Jadi Akselerasi dan Harmonisasi Visi Misi

Pihaknya juga telah melakukan verifikasi ke Inorga itu perihal keributan ini. Menurut dia, pihak Inorga tidak menyampaikan detail penyelanggaran lomba tersebut kepada pihak panitia.

Oleh karenanya, pihaknya juga telah menyampaikan keberatan ihwal tersebut. “Kami meminta jika ada mata lomba yang serupa untuk dapat segera dihentikan. Kami sudah menympaikan keberatan,” jelasnya.

Farin akrabnya mantan Pimpinan DPRD Provinsi NTB itu disapa menegaskan, bahwa jika saja lomba ini terinformasikan sedari awal, pihaknya pasti akan berikan solusi kongkrit.

“Misalnya pengetatan akses masuk di area tersebut. Serta hal-hal lain yang dapat memininalisir sorotan publik,” sambung pria yang juga Ketua KORMI Provinsi NTB itu.

Baca Juga:  "Gelap" yang Sempat Disuarakan, Akhirnya Terjawabkan dengan "Terang" : "Apresiasi Keberpihakan Gubernur NTB"

Ia menyampaikan permohonan maaf perihal munculnya kegaduhan. Ia mengaku, kewenangan sepenuhnya terkait detail pelaksanaan lomba untuk tiap Inorga menjadi ranah dari Korminas.

“Kami sudah melayangkan komplain. Sekali lagi kami memohon maaf, hal ini luput dari pantauan kami,” ujar Nauvar Furqoni Farinduan selaku Ketua Panlak Fornas VIII NTB 2025.

PENENTUAN LOMBA KEWENANGAN PUSAT

Lebih lanjut diungkapkan Farin, bahwa pihaknya menggarisbawahi kewenangan penentuan jenis lomba dan mata lomba merupakan ranah dari Inorga pusat.

Inorga pusat mengusulkan daftar tersebut dalam bentuk techinical handbook kepada Korminas. Kemudian meneruskan technical handbook tersebut kepada Panlak.

Namun, Farin mengaku, dalam menganalisi technical handbook tersebut, pihak Panlak fokus pada penyiapan dari teknis lomba, bukan substansi.

Baca Juga:  Komisi I DPRD NTB Dukung Open Bidding Pejabat Eselon II Pemprov

Pihak Inorga maupun Korminas seharusnya memberikan catatan perihal mata lomba yang ada. “Pada titik ini, mengenai hal yang terjadi, kami tidak mendapatkan gambaran yang utuh,” jelasnya.

“Kami di Panlak tidak memperoleh noticed yang utuh terkait mata lomba tersebut. Seharusnya mereka bisa sampaikan di awal, sehingga Panlak bisa membuat langkah tindak lanjut untuk melakukan suvervisi,” imbuhnya.

Disisi lain, pihaknya mengungkapkan bahwa pelaksanaan Fornas VIII NTB sejauh ini berjalan lancar. Bahkan dampak event nasional itu sangat nyata dirasakan masyarakat.

“Terutama pelaku usaha akomodasi (perhotelan/transportasi serta lainnya) dan pelaku UMKM di hampir seluruh venue tempat pelaksanaan lomba,” demikian dikatakan Farin. (red)