NUSRAMEDIA.COM — Sebanyak 11 rumah warga yang ada diwilayah Desa Juran Alas, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat dilalap si jago merah.
Peristiwa yang terjadi Kamis sore (28/7) sekitar pukul 17.20 Wita itu cukup menghebohkan warga setempat. Dalam kejadian ini, 6 rumah rata dengan tanah. Lima lainnya mengalami rusak ringan.
Kapolres Sumbawa melalui Kapolsek Alas AKP Djoko Rahmat Santoso Gatot mengatakan, kebakaran itu terjadi tepatnya di RT 01/RW 03 Dusun Otak Desa.
Rumah yang rata dengan tanah merupakan milik Jamaluddin (70), Fitranuddin (51), Hasanuddin (39), A. Yani (58), Hamzah (63) dan Hermawansyah (47).
Sementara rumah milik lima warga lainnya, yakni Syafruddin AR (50), Saiful Bahri (55), Samsuddin (50), Ramlah (70) dan Jubaedah (55). Kebakaran itu berawal dari dugaan terjadinya konsleting arus listrik.
Hal ini terjadi di rumah A Yani yang kemudian merembet ke rumah lainnya. Saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak berada ditempat. “Selain mengakibatkan 6 rumah hangus rata dengan tanah, serta 5 unit rumah rusak ringan, sebuah Mushollah juga ikut terdampak,” ungkap Djoko.
Melihat kejadian tersebut, seluruh masyarakat yang ada di sekitar TKP melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya. “Tetapi api belum bisa di padamkan. Pukul 17.45 wita, tiga unit pemadam kebakaran tiba di TKP. Kemudian membantu masyarakat untuk memadamkan api tersebut,” katanya.
Pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam, dibantu personel Polsek Alas dan Koramil Alas, serta masyarakat setempat. Api baru bisa dikuasai sekitar pukul 18.30 Wita. “Api cepat membesar, karena rumah milik warga tersebut merupakan rumah panggung,” ujar Djoko.
Selain itu, saat kejadian, angin berhembus cukup kencang, sehingga menyebabkan api cepat menyebar. Serta sempitnya jalan menuju TKP membuat Damkar kesulitan untuk memadamkan Api.
Hingga saat ini warga sekitar masih membantu untuk membersihkan puing-puing sisa kebakaran dan mengamankan barang yang bisa diselamatkan. “Anggotanya juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi, untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal,” katanya.
Sekedar informasi, dalam kejadian ini diperkirakan kerugian mencapai Rp 500 juta. Meski demikian, beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (red)