
NUSRAMEDIA.COM — Terus berikhtiar dan berinovasi dalam menekan angka pengangguran, kemiskinan hingga stunting, itulah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tengara Barat.
Adapun upaya nyata yang dilakukan itu, antara lainnya melalui Program Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Program Tepat Sasaran (PKH, GMP-PK, Kabupaten/Kota/Desa).
Kemudian Aset penghidupan (Finansial melalui intervensi Perbankkan, Fisik/Infrastruktur (Kementerian/Lembaga), Lingkungan Alam (Pemdes), Sosial (badan Usaha), manusia (Masyarakat).
Intervensi penanggulangan kemiskinan ekstrim menjadi perhatian dalam upaya percepatan penurunan jumlah penduduk miskin di Provinsi NTB.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) meminimalkan persentase pengangguran, kemiskinan dan stunting, Disperin NTB menggelar Bimtek.
Yakni bimbingan teknis terkait pemanfaatan hasil olahan diversivikasi tembakau untuk industri kriya dalam meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kemampuan SDM.
Kegiatan itu berlangsung di Lombok Barat terhitung mulai dari tanggal 23 hingga 27 November 2022. Dimana kegiatan itu diikuti sebanyak 20 orang peserta.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti membenarkan adanya berbagai upaya yang dilakukan pihaknya. Termasuk dengan adanya gelaran yang dilaksanakan pihaknya.
Nuryanti juga mengaku bahwa dikesempatan itu pihaknya memberikan sedikit arahan terkat kebijakan pemerintah dalam meningkatkan SDM yang dinilai berdampak signifikan untuk kemajuan daerah.
Dalam pengentasan angka pengangguran, kemiskinan dan stunting, ungkap Nuryanti, seluruh stakeholder diajak tetap saling bergandengan tangan dan melangkah bersama melakukan berbagai hal positif.
Terlebih dalam bahu-membahu mendukung percepatan pertumbuhan dan pengembangan desa industri agar dapat menyerap tenaga kerja secara optimal.
“Langkah ini merupakaan Inovasi Dinas Perindustrian dengan Desa Industri Semoyang, yang melibatkan stakeholder terkait dalam pengembangan desa industri,” katanya.
“Saya harap peserta bisa totalitas dan maksimal dalam menyerap ilmu yang disampaikan agar dapat mengiplementasikan dengan baik. Saya yakin dengan upaya ini dapat mengikis angka pengangguran dan kemiskinan ditiap desa,” imbuhnya.
Menurut Nuryanti, NTB sudah punya banyak desa wisata. “Sekarang tugas kita membranding desa industri. Harapan saya Desa Industri Semoyang sebagai desa industri percontohan memiliki karakter ataupun ciri khas tersendiri,” ujarnya.
“Rantai kemiskinan yang berlangsung jangka waktu panjang ini harus diputus. Intervensi yang komprehensif, kolaborasi dan sinergi serta pelibatan multi pihak dapat menjadi jaminan sukses program ini terhadap penanggulangan kemiskinan,” lanjutnya. kembali
Selain meningkatkan pengetahuan di bidang pemanfaatkan hasil olahan diversivikasi tembakau untuk industri kriya, para peserta juga diberikan pengetahuan dan wawasan dibidang perencanaan produk, branding.
Termasuk marketing/pemasaran dan rencana tindak lanjut produk kedepan, agar produk memiliki nilai tambah, kedepannya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Ini sejalan dengan arahan Wakil Gubernur, NTB Sitti Rohmi Djalilah dalam Rapat Koordinasi TKPK dan TPPS Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTB dalam mengefektifkan gerakan bersama turunkan angka kemiskinan dan stunting.
Wagub NTB mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi NTB terus berupaya menurunkan angka kemiskinan pada tahun 2023, turun sebanyak 1 digit.
“Ini memang targetnya lumayan tinggi, tetapi jika kita bersinergi semua pihak, maka target itu, InsyaAllah akan bisa tercapai dengan baik,” tutur Ummi Rohmi.
Melalui program seperti ini kita dapat meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan produktivitas dan menekan angka pengangguran dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Bahkan pula diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan, dalam mewujudkan ekonomi masyarakat yang stabil menuju NTB yang gemilang. “Bersama kita wujudkan ikhtiar terbaik,” pungkasnya. (red)
