Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Bali-Nusra sekaligus Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Johan Rosihan, ST. (Ist)
Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Bali-Nusra sekaligus Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Johan Rosihan, ST. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan minimal meraih 15 persen suara diwilayah Bali-Nusa Tenggara (Bali, NTB dan NTT).

Demikian disampaikan oleh Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Bali-Nusra, H. Johan Rosihan, Jum’at 25 Agustus 2023 di Mataram.

Anggota DPR RI jebolan Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa ini menegaskan, bahwa target itu dibebankan DPP PKS disetiap regional (provinsi) PKS seluruh Indonesia.

“Kami (PKS) membuat rata-rata capaian 15 persen disetiap daerah (provinsi). Tentu kekurangan di Bali dan NTT akan ditopang oleh NTB dalam satu teritori,” tegas Johan.

Pria yang duduk di Komisi IV DPR RI itu juga tak menampik bahwa NTB akan menjadi basis kekuatan utama PKS, khususnya diwilayah Bali-Nusra.

Pada Pileg 2019 lalu, PKS menjadi partai pemenang ketiga dibawah Golkar dsn Gerindra. Yakni dengan raihan akumulatif 293.473 suara dari dua dapil DPR yang ada.

Untuk mencapai target itu, sambung Legislator PKS di Senayan asli Sumbawa itu, mengajak seluruh kader PKS agar keluar dari ceruk tradisional.

“Medan magnet PKS itu ada di kader, struktur dan pemilih militannya. Sementara diluar medan, magnet itu adanya namanya milenial, swing vooter, ada kompetitor,” ujarnya.

“Saya ajak dan pegang tangan mereka untuk keluar dari itu,” sambung pria yang akan kembali maju ke DPR RI pada 2024 mendatang untuk periode keduanya ini.

Kemudian diwilayah Bali. Menurut Johan Rosihan, bacaleg PKS yang terdaftar di DCS sangat beragam. Antara lainnya seperti Purnawirawan TNI, Budayawan dan banyak lagi latar belakarang lainnya.

“Dari sembilan (9) komposisi itu terisi semua,” tegas pria yang juga kerap disapa HJR ini. Sedangkan di NTT, ia menegaskan bahwa PKS banyak dilirik oleh incumbent parpol lainnya.

“Kalau di NTT lebih cair, karena faktor agama di NTT tidak menjadi faktor dominan. Karena kawin berbeda agama dalam satu keluarga sudah biasa. Makanya kami di NTT sekarang banyak menerima eksodus incumbent partai lain,” ujarnya.

“Di Labuhan Bajo, ada dua caleg incumbeny yang masuk. Mereka sudah masuk DCS (Daftar Calon Sementara). Insya Allah,” lanjut Johan Rosihan.

Dengan demikian, PKS menyakini dapat melampaui target yang di bebankan pihak DPP. “Itu target nasional, kami di sini tidak ingin menjadi beban nasional,” katanya.

“Minimal kita penuhi atau lampaui target tersebut. Karena kita didukung caleg-caleg kita yang bagus,” demikian Johan Rosihan menambahkan dengan nada mantap. (red)