Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Najamuddin Amy didampingi Kepala UPTD Pusat Layanan Digital, Ari Wahyudin berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat. (Ist)
Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Najamuddin Amy didampingi Kepala UPTD Pusat Layanan Digital, Ari Wahyudin berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Najamuddin Amy didampingi Kepala UPTD Pusat Layanan Digital, Ari Wahyudin berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada Minggu (29/10/2023).

Dalam kunjungan ke KSB, Kadiskominfotik bersama Kepala UPTD Pusat Layanan Digital NTB menyambangi keluarga besar SMK Negeri 1 Seteluk. Selain menghadiri HUT sekolah tersebut, pihaknya juga memberikan materi Literasi Digital Gen Z dan Milenial KSB.

Dikesempatan ini, Doktor Najam kerap Kepala Diskominfotik NTB disapa memaparkan sebanyak 4 pilar literasi digital. Pertama Digital Skill, yaitu memahami perangkat kerad dan lunak TIK serta sistem operasi digital.

Baca Juga:  Meriahkan HUT RI ke-80, Jalan Sehat Pemaru Sukses, Sudirsah Sujanto : "Terimakasih Kepada Semua Pihak"

Kedua, sambungnya, adalah Digital Culture, yaitu mampu membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi diruang digital. Ketiga, Digital Ethics yakni menyesuaikan diri berpikir rasional dan mengutamakan netiket.

“Keempat adalah Digital Safety. Digita safety adalah meningkatkan kesadaran perlindungan dan kemanan data pribadi. Maka pentingnya menjaga jari kita dan juga jangan sembarang memberikan identitas diri ke orang lain,” jelasnya.

“Ini dimaksudkan agar terhindar dari orang-orang yang berniat melakukan kejahatan kepada diri kita sendiri,” sambung Doktor Najam sembari mengimbau seluruh Gen Z dan Milenial untuk menjaga etika dalam bermedia sosial.

Baca Juga:  Dewan Salman Alfarizi Sosialisasikan Ranperda Perlindungan PMI Asal NTB

Maka dari itu, pria kelahiran asli Kabupaten Sumbawa Barat ini kembali berpesan kepada masyarakat NTB, agar tetap menjaga etika, meskipun sedang berselancar di dunia maya (sosial media).

“Karena dunia maya tak ubahnya seperti dunia nyata. Jadi etika kita di dunia nyata dan di dunia maya itu (harus) sama, maka tidak boleh mencela orang lain,” demikian Doktor Najam memberikan imbauan agar bermedsos dengan baik dan sehat. (Adv/*)