Anggota MPR RI, Johan Rosihan berkesempatan menyampaikan Empat Pilar MPR yaitu Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945 serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. (Ist)
Anggota MPR RI, Johan Rosihan berkesempatan menyampaikan Empat Pilar MPR yaitu Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945 serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Anggota MPR RI, Johan Rosihan berkesempatan menyampaikan Empat Pilar MPR yaitu Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945 serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kali ini kebanyakan peserta hampir 80 persen adalah kaum Ibu. Dilingkungan keluarga, ibu bisa disebut sebagai manajer keluarga. Dia memiliki tugas sebagai pemersatu keluarga.

Ibu juga memiliki peran dalam menyelesaikan masalah, mengatur kebutuhan, perencanaan masa depan anak, perencanaan keuangan, serta banyak hal yang itu menjadi tugas seorang ibu.

Baca Juga:  Meriahkan HUT RI ke-80, Jalan Sehat Pemaru Sukses, Sudirsah Sujanto : "Terimakasih Kepada Semua Pihak"

“Urgensitas seorang Ibu tak perlu diragukan lagi,” tegas Johan kepada ibu-ibu warga BTN Bukit Permai, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 1 Agustus 2023.

Johan sapaan akrabnya mengatakan para ibu telah berperan dalam merebut kemerdekaan. “Mereka adalah para Ibu Bangsa atau ‘founding mothers’,” kata anggota DPR RI Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa tersebut.

“Karena terlibat dalam pembahasan ideologi negara dan cita-cita Indonesia merdeka, serta terlibat aktif dalam penyusunan UUD 1945 yang kemudian dijadikan sebagai konstitusi kita,” sambung Johan Rosihan.

Baca Juga:  Dewan Salman Alfarizi Sosialisasikan Ranperda Perlindungan PMI Asal NTB

Dalam mengisi kemerdekaan, masih kata Johan Rosihan, peran ibu yang luar biasa juga memberi kontribusi besar pada skala ekonomi nasional. Dimana ibu dituntut pandai dalam mengatur keuangan rumah tangga.

Secara otomatis membawa dampak pada kesejahteraan keluarga. Pada skala yang lebih besar, kesejahteraan keluarga memberi pengaruh di lingkup pedesaan. “Selanjutnya berkembang pada skala daerah, regional, dan nasional,” tutup Johan Rosihan. (red)