NUSRAMEDIA.COM — Didin selaku Staf Ahli anggota DPR RI Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa Dr. H. Muhammad Syafrudin mengaku optimis bahwa pria yang kerap disapa HMS itu bakal mampu mempertahankan kursinya di Senayan.
Rasa optimis yang disampaikan Didin, lantaran berkaca dari hasil penghitungan suara yang masuk ke sisitem KPU melalui laman resminya.
“Dari rekapan real count KPU, satu kursi DPR RI sudah dipastikan menjadi milik HMS,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Selasa (20/02/2024).
Menurut dia, berdasarkan hasil rekapan pihaknya, perolehan suara HMS dibanding pemilu sebelumnya menunjukkan progres sangat positif.
Dimana terjadi peningkatan signifikan mencapai 27 persen dari 53,22 persen atau bertambah sekitar 12.062 suara dari data desa yang sama. Ini terlihat setelah dilakukan perekapan.
Data ini berdasarkan hasil rekapan berbasis C hasil salinan. “Progres tertinggi terdapat di Kabupaten Sumbawa,” kata pria yang juga merupakan Juru Bicara (Jubir) HMS tersebut.
Bahkan berdasarkan real count KPU, perolehan suara personal HMS berada diurutan kedua setelah Mahdalena peraih suara tertinggi sementara dari PKB.
Adapun progress data yang masuk ke sistem KPU hingga 58,94 persen. Suara personal Mahdalena mencapai 69.393. Kedua, HMS dari PAN 33.558 suara. Ketiga, Johan Rosihan dari PKS 30.987.
Sedangkan diurutan ke empat, ada Mori Hanafi dari NasDem dengan perolehan sementara 30.589 suara.
Dilihat dari data tersebut, Jubir HMS itu meyakini 100 persen, HMS akan kembali duduk menjadi wakil rakyat di DPR RI sebagai utusan PAN.
“Insyaallah optimis masuk,” tegasnya. Tak lupa, mewakili HMS, Didin juga berterimakasih kepada semua pihak di Pulau Sumbawa yang telah mendukungnya.
Untuk diketahui, data real count KPU masih bersifat sementara. Bahkan belum mencapai 100 persen. Terlebih lagi, data pada sistem itu masih dapat berubah berdasarkan penginputan data masuk.
HMS adalah wakil rakyat yang duduk di Komisi IV DPR RI. Dia juga merupakan politisi senior. Pasalnya, HMS telah menjadi anggota DPR RI selama tiga periode. Kini pencalegkannya menuju periode keempat. (red)
