
NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Aminurlah menyambut baik adanya sejumlah peluang investasi yang hadir di NTB.
Oleh karenanya, menurut Legislator PAN Udayana jebolan Dapil VI Dompu, Bima dan Kota Bima itu, investasi harus didorong. NTB, masih kata dia, harus mampu berlari kencang.
Investasi ditegaskannya, adalah hal yang penting. Pasalnya, kehadiran investasi dinilai akan memberikan dampak positif bagi daerah. “Maka dari itu, NTB harus ramah investasi,” sarannya.
“Karena itu akan menjadi pemasukan juga bagi daerah. Tanpa investasi, kita tidak akan bisa tumbuh,” sambung pria yang duduk di Komisi III DPRD Provinsi NTB tersebut.
Contoh, ungkapnya, soal isu wacana bakal dibangunnya kereta gantung di Rinjani. Menurut dia, ini menjadi harapan dan peluang yang bagus serta harus dimanfaatkan dengan baik.
“Oleh karenanya, sekali lagi saya tegaskan, kita butuh investasi dan saya menyambut baik adanya rencana pembangunan kereta gantung di Rinjani,” kata Maman akrabnya dewan itu disapa.
NTB HARUS BERLARI KENCANG
NTB, kata dia, harus berlari kencang. Terutama dalam menggebrak sebuah perubahan demi kemajuan dan pembangunan yang signifikan. Sehingga, dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat dan daerah.
“Harus berani berlari cepat, menjemput (setiap peluang investasi yang ada),” dorongnya. Disisi lain, ramah investasi harus pula dimaknai luas. Terutana dalam segi kepengurusan izin dan segala sesuatunya.
“Kalau perusahaan (investor) sudah jelas, maka aturannya jangan dipersulit. Kita butuh investasi. Hadirkan kemudahan, kenyamanan dan keamanan. Pemerintah NTB harus segera menjemput (investasi). Jangan berlarut-larut,” demikian sarannya.
APRESIASI UPAYA GUBERNUR NTB
Lebih jauh dikatakan Maman, pihaknya mengapresiasi upaya maksimal Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhamad Iqbal. Terutama dalam menyikapi tripel agenda prioritas.
Pertama soal pengentasan kemiskinan ekstrem di beberapa daerah lingkup NTB. Kedua soal ketahanan pangan. Ketiga, merealisasikan harapan besar, yakni terwujudnya destinasi kelas dunia.
“Karena memang petani harus sejahtera. Destinasi wisata harus diperhatikan. Kemiskinan ekstrem harus dientaskan sesuai target menjadi nol persen. Kita butuh langkah-langkah konkret dan sejauh ini sudah cukup bagus,” tutupnya. (red)













