
NUSRAMEDIA.COM — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan kabar gembira, khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Sumbawa.
Pasalnya, pembangunan tiga ruas jalan penting di Kabupaten Sumbawa segera terlealisasi. Ini setelah dipastikan terakomodir dalam Inpres Jalan Daerah (IJD).
Pembangunannya dipastikan dilaksanakan dengan skema Multi Years Contract (MYC). Demikian disampaikan orang nomor satu di NTB tersebut, Jum’at (31/10/2025).
“Tiga ruas jalan ini selama puluhan tahun tidak memiliki kondisi yang memadai. Target kami, dalam dua tahun ke depan, ketiganya sudah selesai dibangun,” katanya.
“Sehingga konektivitas antar kecamatan di Sumbawa dapat terwujud,” sambung Gubernur NTB asal Kabupaten Lombok Tengah tersebut.
Diketahui, tiga ruas jalan yang diakomodir dalam program IJD adalah ruas Batudulang–Tepal, senilai Rp 78 miliar, ruas Tepal–Batu Rotok, senilai Rp 205 miliar, serta ruas Lenangguar–Teladan, senilai Rp 29 miliar.
Ketiganya kini resmi masuk dalam skema pembiayaan Multi Years, setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri PUPR. Gubernur menambahkan, perjuangan memastikan ruas-ruas jalan ini masuk IJD tidaklah mudah.
Selanjutnya, pihaknya bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa masih harus berjuang agar pembangunannya masuk skema Multi Years. “Saya bersama Bupati Sumbawa harus mengejar Pak Menteri hingga jam satu pagi,” ungkapnya.
“Akhirnya, pembangunan ketiga ruas ini disetujui untuk dilaksanakan dengan skema Multi Years Contract,” sambung mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki tersebut.
Pelaksanaan pembangunan menggunakan dua opsi pendanaan. Yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau pinjaman luar negeri, tergantung skema finalisasi proyek.
Sistem Multi Years Contract dipilih untuk mempercepat pembangunan sekaligus memastikan kontinyuitas pengerjaan lintas tahun anggaran. Selain pembangunan tiga ruas jalan utama, Gubernur juga menyebutkan satu pekerjaan rumah lain.
Yaitu, ungkap dia, kelanjutan Jalan Samota, yang memerlukan pembangunan jembatan penghubung. “Skemanya masih diusulkan, apakah berupa jembatan layang atau penimbunan. Ini masih menjadi PR kami,” ujarnya.
Meski demikian, ia meyakini, pembangunan jalan ini akan membuat Sumbawa lebih terkoneksi secara fisik. Ini merupakan komitmen Pemprov NTB untuk pemerataan pembangunan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. (Adv/*)












