Beranda ADVERTORIAL Pemprov NTB dan Universitas Bakrie Teken Kerjasama

Pemprov NTB dan Universitas Bakrie Teken Kerjasama

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat melakukan penandatanganan kerjasama dengan Universitas Bakrie pada Rabu (5/10) di Mataram. Ini dalam rangka mengintegrasikan salah satu program unggulan NTB yang kerap dikenal dengan Zero Waste melalui program Black Shoulder Fly (BSF) dan Agroeduwisata. Penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov NTB dengan Universitas Bakrie itu berlangsung tepatnya di Hotel Lombok Raya lingkup Kota Mataram.

Galeri foto momen dilakukannya penandatangan kerjasama antar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat bersama Universitas Bakrie.

Hadir dikesempatan itu, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Wakil Rektor II Universitas Bakrie Muhammad Tri Andika Kurniawan, Perwakilan Mitra Program Dompet Dhuafa. Kemudian ada pula nampak hadir dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB, Kepala Dinas LHK NTB, Kepala Dinas Pertanian NTB, Plt Kepala Dinas Kominfotik NTB, Kepala Dinas Dikbud NTB serta stakeholder terkait. Selain melaunching Program Integrasi Zero Waste dan Agrowisata, acara tersebut dirangkaikan dengan pelatihan kepada kelompok peternak dan petani binaan terkait pertanian berkelanjutan melalui Budidaya Larva BSF.

Baca Juga:  Progres Digitalisasi Layanan Kesehatan di NTB

Wagub NTB mengatakan, program integrasi zerowaste dengan agrowisata ini merupakan ikhtiar jangka panjang untuk mewujudkan NTB bersih dan hijau. Program Budidaya Maggot BSF sendiri dijelaskan Wagub, telah ditekuni Provinsi NTB. Bahkan rumah budidayanya, kata orang nomor dua di NTB tersebut, tersebar dibeberapa lokasi. Namun, yang menjadi PR bersama adalah bagaimana menjadikan Maggot BSF ini sebagai industri yang selain dapat menjadi solusi masalah sampah, juga dapat mensejahterakan masyarakat.

“Khusus untuk maggot itu sendiri sudah banyak di NTB, dan rumah maggot sudah ada di Lingsar, tapi memang bagaimana menjadikannya menjadi industri itu belum, inilah sekarang ada Universitas Bakrie serta bekerjasama dengan Dompet Dhuafa,” kata dia. “Bagaimana BSF betul-betul bisa menjadi solusi sampah organik, menghasilkan pakan ternak, dan pupuk organik yang banyak dibutuhkan,” sambung Ummi Rohmi kerap Wagub NTB disapa. Menurut Wagub, pekerjaan menyelesaikan permasalahan sampah bukanlah pekerjaan instan yang dapat diselesaikan dalam beberapa waktu saja.

Baca Juga:  Pemprov NTB Gelar Sosialisasi Infrastruktur SPBE

Meski membutuhkan waktu, Pemprov NTB telah berani mengambil langkah-langkah yang tujuan akhirnya dapat membuat NTB menjadi daerah bebas sampah yang bersih, asri dan lestari. “Kalau orang membangun gedung, membangun jembatan, membangun jalan, enam bulan bisa keliatan hasilnya. Tapi kalau kita bicara masalah lingkungan bicara mindset kemudian berbicara pemberdayaan  masyarakat itu hal yang tidak mudah,” tegasnya. “Tapi kita harus maju, kita harus gagas karena kalau tidak kemudian kapan kita akan berpikir tentang itu,” demikian Wakil Gubernur NTB ini menambahkan.

Baca Juga:  Kepala UPTD Layanan Digital NTB Hadiri Bimtek Peningkatan Kapasitas SDM Pengentri Data

Sementara itu, Wakil Rektor II Universitas Bakrie, Muhammad Tri Andika Kurniawan, mengungkapkan senang bisa bekerjasama dengan Pemprov NTB dalam pengelolaan sampah. Universitas Bakrie juga menawarkan NTB untuk bekerjasama di bidang pendidikan. “Kami memilih NTB sebagai mitra kami. Kami siap pendampingan inovasi maggot dan pengelolaan sampah. Kami juga tawarkan kerjasama bidang pendidikan. Kami ada program S1 dan S2,” singkatnya. (Adv/*)