NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Made Slamet menyatakan kurang setuju area Tohpati Kota Mataram dijadikan lokasi Sirkuit MXGP di Pulau Lombok.
Hal ini ditegaskan politisi PDI Perjuangan itu bukan tanpa alasan. Pertama, menurut dia, karena area tersebut merupakan perkampungan. “Saya kurang setuju, karena itu kampung. Saya ndak setuju,” tegasnya, Jum’at (17/2) kemarin.
Selain itu pula, Legislator Udayana jebolan Dapil Kota Mataram tersebut menegaskan bahwa dilokasi tersebut tidak ada rest areanya. “Kan ndak ada rest areanya itu,” kata Made Slamet.
Menurut pria yang juga Ketua DPC PDIP Kota Mataram tersebut, alangkah baiknya menggunakan lokasi yang sudah ada, yakni seperti keberadaan Sirkuit Motocross 459 Lantan di Lombok Tengah.
Sebagai opsi lainnya, bahkan Made Slamet menyarankan agar menggunakan Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram. Karena dilokasi tersebut dinilainya lebih pas.
“Atau (menggunakan lokasi) di Eks Bandara Selaparang. Lebih baik disana,” demikian dikatakan oleh pria yang duduk di Komisi II DPRD Provinsi NTB tersebut.
KEMUNGKINAN BESAR SIRKUIT MXGP DI EKS BANDARA SELAPARANG
Terpisah, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah yang dimintai tanggapannya menyambut baik adanya sorotan pihak dewan.
Menurut dia, area Tohpati Kota Mataram kemungkinan besar tidak akan jadi digunakan sebagai lokasi Sirkuit MXGP di Pulau Lombok.
“Kemungkinan besar nggak jadi,” kata orang nomor satu di NTB tersebut kepada NUSRAMEDIA pada Sabtu 18 Februari 2023 di Kota Mataram.
“Kualitas (struktur) tanah Tohpati ternyata kurang pas. Karena kalau hujan tidak bisa dipakai, becek” sambung Bang Zul kerap Gubernur NTB ini disapa.
Berkaitan mengapa tidak menggunakan Sirkuit 459 Lantan di Lombok Tengah, Doktor Ekonomi Industri itu menegaskan, bahwa banyak hal yang menjadi pertimbangan.
“Banyak pertimbangan,” ujarnya sembari mengatakan bahwa MXGP adalah event balap motocross kelas dunia sehingga segala sesuatunya harus maksimal. “Kemungkinan besar di (Eks Bandara) Selaparang (Kota Mataram) jadinya,” jelas Bang Zul.
Adapun pertimbangan lain mengapa lebih mengarah akan menggunakan lokasi sirkuit MXGP di Eks Bandara Selaparang. Hal ini lebih melihat kemanfaatan bersama disejumlah daerah, khususnya di Pulau Lombok.
Hanya saja, untuk menggunakan Eks Bandara Selaparang di Kota Mataram masih memerlukan proses. Dimana harus memiliki izin dari pihak Angkasa Pura termasuk Kementerian BUMN.
Bahkan pagi tadi, Bang Zul tengah meninjau langsung Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram. Menurut mantan anggota DPR RI tiga periode tersebut, lokasinya bagus.
“Di Selaparang bagus. Pertimbangannya pertama, Mataram, Lombok Barat dan Lombok Utara bisa merasakan manfaat (Kehadiran MXGP) itu ditiga tempat,” terang Bang Zul.
“Dan (akses/jalur Mataram-Lobar-Lotara) juga dekat. Jadi kemungkinan besar di Selaparang (Lokasi Sirkuit MXGP 2023 di Lombok),” demikian Gubernur NTB menambahkan.
Untuk diketahui, event balap motocross paling elit di dunia tersebut akan berlangsung dua seri di NTB. Yaitu Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Di Pulau Sumbawa tetap terlaksana di Sirkuit Samota, Kabupaten Sumbawa.
Sedangkan MXGP di Pulau Lombok rencananya akan terpusatkan di Kota Mataram. Namun untuk lokasi pasti sirkuitnya, tim infront MXGP sendiri masih melakukan peninjauan. Rencananya, akan menggunakan Eks Bandara Selaparang. (red)