NUSRAMEDIA.COM — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Sumbawa, terus berupaya meningkatkan minat baca masyarakat. Salah satu caranya, dengan melaksanakan sejumlah program. Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sumbawa, Abdul Murad yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, pihaknya telah membuka ruang dengan lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Sumbawa.
Untuk bekerjasama dalam artian mengarahkan kepada peserta didik untuk mencari referensi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Kemudian, terang Murad, pihaknya berupaya membina perpustakaan sekolah dan kecamatan. Dalam bentuk layanan pembinaan kearsipan. Baik itu di lembaga pendidikan maupun swasta yang menyelenggarakan kepustakaan itu sendiri. Dengan tujuan meningkatkan minat baca masyarakat.
“Bentuk layanannya dengan melakukan pemberian bantuan buku kepada perpustakaan desa hingga kecamatan. Kemudian melakukan perputaran koleksi buku. Sehingga jenis bacaan masyarakat semakin bertambah,” ujarnya. Untuk sementara, papar Murad, kunjungan ke perpustakaan masih belum meningkat dengan signifikan.
Namun peningkatan tetap ada. Karena perpustakaan masih menjadi tempat mencari referensi ilmu pengetahuan. Bukan hanya dari kalangan mahasiswa saja, tapi hingga kalangan TK. Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan perangkat untuk pengembangan perpustakaan digital. Saat ini, sudah ada sejumlah perangkat yang dibangun untuk meningkatkan sarana perpustakaan digital.
Seperti di Taman Mangga, sudah dibangun Pojok Baca Digital. Pihaknya juga kini tengah berupaya menyentuh daerah terpencil untuk menunjang Pojok Baca Digital. Murad mengungkapkan, kucuran DAK tahun 2025 juga diarahkan untuk program Perpustakaan Digital. Intinya, semua program dilaksanakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Disinggung terkait maraknya penggunaan media sosial, menurut Murad, tidak bisa dipungkiri hal itu menjadi kendala besar yang dihadapi dalam meningkatkan minat baca. Sebab, masyarakat berfikir, melalui media sosial lebih memudahkan mendapatkan informasi. Meski demikian, minat baca bukan semakin menurun.
Karena ada juga aplikasi Perpustakaan Nasional yang kini bisa diakses melalui media sosial. Jadi tanpa datang ke perpustakaan, masyarakat tetap bisa membaca dan mengakses perpustakaan.
Selain itu, sarana dan prasarana digital yang masih kurang juga menjadi kendala dalam pengembangan program Perpustakaan Digital.
Jadi kebanyakan masyarakat datang mencari referensi dan membaca buku secara manual. Dengan adanya program Perpustakaan Digital yang difokuskan menggunakan DAK tahun depan, lanjut Murad, diharapkan masyarakat bisa menggali banyak informasi. Tentunya ini akan bermuara pada peningkatan minat baca masyarakat. (red)