Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Johan Rosihan, ST saat Rapat dengan Menteri Pertanian beberapa hari lalu di Jakarta. (Ist)
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa, H. Johan Rosihan, ST saat Rapat dengan Menteri Pertanian beberapa hari lalu di Jakarta. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Tak menunggu lama, usai bersilaturahim dengan keluarga besar Ummat Hindu Bali Pura Dalam Wanagiri, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Johan Rosihan langsung bertolak ke Jakarta.

Politisi Partai Keadikan Sejahtera (PKS) yang diketahui duduk di Komisi IV DPR RI itu langsung mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama sejumlah pihak, termasuk Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR serta lainnya.

Dikesempatan ini, Johan Rosihan secara “blak-blakan” menyampaikan harapan masyarakat tani yang dominan dari Ummat Hindu Bali diwilayah Wanagiri itu dihadapan Menteri Pertanian yang baru, yaitu Amran Sulaiman.

Anggota DPR RI jebolan Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa itu mendorong pihak Kementan untuk berkoordinasi pihak Kementerian PUPR. “Penting sekali koordinasi ini pak dengan PUPR terutama (bidang) sumber daya air itu,” desaknya.

Baca Juga:  Ketua Fraksi Gerindra DPRD NTB Dukung Penuh Rapimnas Gemabudhi

Johan Rosihan lantas mengungkapkan bahwa sehari yang lalu, dirinya bersilaturahim dengan warga Hindu Bali di Wanagiri. Dia mengaku prihatin dengan kondisi lapangan yang dialami masyarakat tani setempat.

Karena, sambung mantan anggota DPRD NTB tiga periode tersebut mengatakan, bahwa selama ini petani di Wanagiri sangat kekurangan air untuk menyikapi tanamannya (hortikultura).

Mirisnya, warga setempat hanya mampu mengandalkan hujan untuk menghidupi tanaman produk hortikultura. Salah satunya, sebut Johan Rosihan, seperti anggur. Meski tidak ada sumber air, namun tanaman-tanaman itu bisa tumbuh.

“(Tanamannya) tumbuh bagus padahal tidak ada sumber air, walaupun hanya mengandalkan air hujan turun dan embun,” kata pria yang juga Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Bali-Nusra tersebut.

Baca Juga:  Menghidupkan Konstitusi : Pelajaran dari Sidang Tahunan MPR 2025

Oleh karenanya, sebagai salah satu langkah atau solusi yang patut dijadikan perhatian bersama, Johan Rosihan mendorong agar direalisasikannya sumber air bor diwilayah setempat.

Dengan harapan, lahan pertanian yang ada diwilayah tersebut memiliki akses sumber air yang memadai untuk dapat dialiri ke lahan masyarakat tani Wanagiri.

Adapun hal kedua, diungkapkan Johan Rosihan, bahwa di daerah sekitar juga ada sebuah bendungan, yaitu bendungan beringin sila. Bendungan itu, kata dia, tahun lalu telah diresmikan oleh presiden.

Sebagai langkah awal sembari direalisasikannya sumber air bor itu, Johan Rosihan mendorong agar keberadaan bendungan tersebut bisa dimanfaatkan. Yaitu dengan cara dialihkannya saluran ke arah lahan di Wanagiri.

Baca Juga:  Mori Hanafi Harap Momentum Kemerdekaan RI Jadi Semangat Perkuat Persatuan

“Tahun kemarin Pak Presiden meresmikan bendungan besar disitu. Namanya bendungan beringin sila,” ungkap Johan Rosihan dihadapan sejumlah pihak kementerian secara langsung.

“Nah, harapan masyarakat disana itu, sebelum kita mencoba cari sumber air bor, bisa dialihkan saluran primer skundernya ke arah lahan mereka yang ada di Desa Wanagiri Kecanatan Utan Kabupaten Sumbawa itu,” imbuhnya.

Meski demikian, Johan Rosihan juga tak menampik bahwa tidak menutup kemungkin ada daerah lainnya di Kabupaten Sumbawa mengalami hal yang sama di Wanagiri. “Ya mungkin juga akan banyak daerah-daerah lain kita temukan, tapi penting kita lakukan koordinasi,” pungkasnya. (red)