

NUSRAMEDIA.COM — Ketua Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Pelita Putra menyambut baik adanya event Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII tahun 2025 di NTB.
Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, kehadiran event nasional itu dinilai lebih memberikan dampak nyata secara ekonomi bagi masyarakat ketimbang event dunia seperti MotoGP.
“Event Fornas dibanding MotoGP lebih jelas efeknya secara ekonomi bagi masyarakat,” ujar Legislator Udayana jebolan asal Daerah Pemilihan (Dapil) Lombok Tengah tersebut, Selasa (29/07/2025).
Pernyataan yang disampaikan pria yang akrab disapa Miq Pelita itu bukan tanpa alasan. Dimana peserta Fornas yang datang dari berbagai provinsi disupport jelas dengan APBD masing-masing.
Oleh karenanya, ia menilai gelaran Fornas VIII di NTB membawa keberkahan serta semangat kebangkitan dan kebaikan yang nyata. Tentunya bagi masyarakat dan daerah.
Karena para peserta maupun tamu yang datang di momentum ini akan memberikan dampak luar biasa bagi para UMKM, perhotelan/penginapan, transportasi dan lain sebagainya.
Maka dari itu, ia menyimpulkan momentum fornas bukan hanya berbicara tentang olahraga, namun lebih pada segala aspek. Terutama penguatan perekonomian lokal.
“Jadi begini, sederhananya itu, semua (peserta fornas yang hadir dari berbagai) provinsi datang tentu dengan membawa APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)-nya,” tuturnya.
KEDEPAN HARUS DIEVALUASI
Disisi lain, pihaknya juga menyoroti terkait salah kategori perlombaan yang cukup memantik perhatian publik. Seperti halnya, Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (Perbafi).
Pasalnya, dalam perlombaan ini dinilai terlalu fulgar dan tidak sesuai dengan cerminan di NTB, yang mana mengedepankan kesantunan, adat/budaya. Apalagi Lombok-NTB dikenal sebagai ‘Pulau Seribu Masjid’.
Oleh karenanya, hal itu menurut dia, kedepannya harus di evaluasi. “Terlepas dari pro kontra terhadap kegiatan atau cabang yang di pertandingkan, mungkin ini menjadi evaluasi kedepan,” sarannya.
Tak hanya itu, ia juga mengaku cukup menyayangkan bahwa soal pelibatan masyarakat secara merata di NTB dinilainya belum maksimal. Ini menurutnya, dikarenakan peran penuh oleh pusat.
Alhasil, peranan panitia lokal dinilai kurang bisa full dalam memaksimalkan segala potensi hingga soal pelibatan langsung masyarakat lokal. “Ini kepanitiaan sepenuhnya pusat,” katanya.
“Sementara panigia lokal hanya membantu. Artinya, pelibatannha hanya pada hal-hal yang tidak berdampak langsung terhadap peran yang dapat memberikan manfaay lebih kepada masyarakat NTB,” sesalnya.
Oleh karena itu, kedepan pihaknya berharap agar struktur atau pola pelaksanaan bisa diperhatikan untuk dimaksimalkan lagi. Terutama peran kepanitiaan lokal.
“Dalam konteks ini mestinya kepanitiaan lokal harus lebih tegas mengambil peran. Maka dari itu, mungkin ini kedepan menjadi evaluasi (untuk perbaikan maksimal),” pungkas Lalu Pelita Putra.
BANGGA DENGAN CAPAIAN SEMENTARA NTB DI FORNAS VIII
Hingga hari keempat Senin, 28 Juli 2025 penyelenggaraan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di NTB 2025, Kontingen Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih kokoh di puncak klasemen sementara.
Hingga pukul 22.00 Wita, Tim Jabar sudah menggumpulkan 47 medali dengan rincian, 17 medali emas, 14 perak dan 16 perunggu. Pada peringkat kedua tim Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan total medali 37 medali.
Rinciannya, 16 medali emas, 11 perak dan 10 perunggu. Posisi ketiga diraih tim Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan 13 medali emas, 9 perak dan 12 perunggu. Di peringkat keempat, kontingen Sumatera Selatan berhasil mengumpulkan 12 medali emas, 16 perak dan 6 perunggu.
Tim Provinsi Jawa Tengah berada di posisi kelima dengan raihan 9 emas, 8 perak dan 12 perunggu. Provinsi Kalimantan Selatan berada di posisi keenam dengan 9 emas, 5 perak dan 4 perunggu. Pada posisi ketujuh diraih kontingen Provinsi Bali dengan 6 medali emas, 6 perak dan 5 perunggu.
Provinsi Sulawesi Selatan berada di posisi kedelapan dengan 4 emas, 1 perak dan 2 perunggu. Sementara kontingen tuan rumah NTB berada di posisi sembilan dengan raihan 3 medali emas, 9 perak dan 11 perunggu. Di posisi sepuluh, Provinsi Jawa Timur dengan 3 emas, 2 perak dan 2 perunggu.
Perubahan medali setiap saat akan terus berubah, karena laporan dari petugas pertandingan di lapangan masih terus berlangsung ke panitia. Menanggapi posisi NTB, Lalu Pelita Putra mengaku bangga dan bersyukur atas raihan positif itu.
Ia pun berharap capaian positif itu dapat terus meningkat. Dengan harapan, NTB dapat memasuki 3 besar Nasional. “Tentu kita bangga semoga tren positif ini bisa di tingkatkan,” tutup Ketua Komisi II DPRD NTB tersebut. (red)












