Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa sekaligus Sekretaris Fraksi PKS MPR RI, H. Johan Rosihan, ST. (Ist)
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa sekaligus Sekretaris Fraksi PKS MPR RI, H. Johan Rosihan, ST. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPR RI Johan Rosihan mengapresiasi kehadiran Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII 2025 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Legislator Senayan asal Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa itupun lantas mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dan menyatukan langkah mensukseskan event nasional tersebut.

Johan Rosihan memandang kehadiran Fornas VIII 2025 di NTB menjadi momentum strategis. “Saya memandang pelaksanaan Fornas VIII di NTB sebagai momemtum penting,” ujarnya kepada NUSRAMEDIA.

“Tidak hanya dalam membangun semangat kebugaran masyarakat, tetapi juga sebagai sarana diplomasi budaya, penguatan ekonomi lokal, dan pelibatan masyarakat yang lebih luas dalam kegiatan nasional,” imbuhnya.

Oleh karenanya, kembali ditegaskan pria yang duduk di Komisi IV DPR RI tersebut, bahwa event tersebut patut diapresiasi. “Karena membawa energi positif dan membangun optimisme masyarakat, terutama pasca-pandemi,” tuturnya.

DAMPAK EKONOMI DAN PROMOSI DAERAH

Dari sisi dampak, masih kata Johan Rosihan, Fornas telah memberikan dorongan langsung terhadap sektor UMKM, pariwisata, dan jasa lokal. Ribuan peserta dan penggembira yang hadir dari berbagai daerah membawa efek ekonomi yang cukup terasa.

Baca Juga:  Anggota DPRD NTB Salman Alfarizi Dorong Pendirian Fakultas Kedokteran di Sumbawa

“Baik di Mataram, Lombok Barat, maupun kawasan-kawasan pendukung lainnya. Penginapan, kuliner, transportasi lokal, hingga cenderamata mengalami lonjakan permintaan. Ini tentu menjadi penggerak ekonomi rakyat yang konkret dan nyata,” tegasnya.

KETERLIBATAN PULAU SUMBAWA

Meski demikian, disisi lain pria yang juga Sekretaris Fraksi PKS MPR RI itu mengungkapkan pandangannya terkait pelibatan masyarakat di Pulau Sumbawa dalam event nasional tersebut.

“Terkait Pulau Sumbawa, saya melihat masih ada ruang besar yang belum optimal dimanfaatkan. Potensi keterlibatan masyarakat di Pulau sumbawa. Baik sebagai peserta, penyelenggara lokal maupun bagian dari destinasi wisata lanjutan, masih bisa ditingkatkan,” bebernya.

“Kita memiliki kekayaan budaya, destinasi eksotik, serta komunitas olahraga tradisional yang bisa tampil dalam skala nasional seperti ini. Sayangnya, dalam Fornas VIII ini, promosi Pulau Sumbawa belum terlalu terlihat menonjol,” sambung Johan Rosihan.

Baca Juga:  DPMPTSP NTB Tinjau Smelter Amman Mineral : Dorong Pengembangan Kawasan Industri KSB

Oleh karenanya, ia berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan panitia nasional lebih memperhatikan desain event Fornas dengan mengedepankan semangat kebersamaan yang benar-benar nyata.

“Ke depan, saya berharap pemerintah provinsi dan panitia nasional lebih inklusif dalam mendesain event agar tidak hanya berpusat di satu pulau atau kota saja,” saran mantan Anggota DPRD Provinsi NTB tiga periode tersebut.

“Keterlibatan lintas wilayah NTB, termasuk Sumbawa, akan memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap event nasional ini. Kita ingin masyarakat NTB dari ujung timur ke barat merasa menjadi tuan rumah, bukan sekadar penonton,” lanjutnya.

CATATAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Lebih jauh, sebagai wakil rakyat, Johan Rosihan juga menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam atas meninggalnya salah satu peserta Fornas usai melakukan snorkeling diwilayah gili, Pulau Lombok.

“Saya juga turut prihatin atas adanya kejadian duka pasca acara yang menyebabkan salah satu peserta meninggal dunia usai snorkeling di Gili. Ini menjadi catatan penting tentang pentingnya standar keamanan wisata yang lebih baik,” katanya.

Baca Juga:  Kolaborasi Fraksi PKS MPR RI dan LATS Gelar Lokakarya Akademik Bahas Penguatan Tata Kelola SDA Sumbawa

“Keamanan peserta dan pengunjung harus menjadi prioritas utama, terutama saat kegiatan olahraga atau rekreasi dilakukan di alam bebas seperti laut, gunung, dan kawasan terpencil. Pemerintah dan pelaku wisata harus mengevaluasi dan memperkuat sistem rescue, SOP penyelamatan, dan kapasitas medis dilapangan,” sarannya.

FORNAS VIII NTB JEMBATAN POSITIF

Terlepas dari itu, secara umum Johan Rosihan menilai kehadiran Fornas VIII telah memberikan dampak yang sangat positif. “Fornas VIII telah menjadi jembatan yang baik antara olahraga, budaya, dan ekonomi,” ujarnya.

“Tinggal bagaimana ke depan kita menjadikannya lebih inklusif, lebih partisipatif, dan lebih berdampak luas. Terutama bagi masyarakat di Pulau Sumbawa yang punya potensi besar namun sering luput dari sorotan,” demikian Johan Rosihan menambahkan. (red)