
NUSRAMEDIA.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) bulan November 2025 yang mencapai 128,37, meningkat 1,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 1,59 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) justru turun tipis 0,01 persen.
Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, menyampaikan kabar baik ini dalam Berita Resmi Statistik yang digelar di Aula Tambora BPS NTB. “Alhamdulillah, NTP di Provinsi NTB dari bulan ke bulan terus menunjukkan angka yang baik,” ujarnya.
# NTP Naik di Semua Subsektor Pertanian
NTP merupakan indikator penting untuk menilai daya beli dan tingkat kesejahteraan petani di perdesaan. Pada November 2025, seluruh subsektor pertanian di NTB mencatatkan nilai NTP di atas 100, menunjukkan bahwa harga yang diterima petani lebih tinggi daripada biaya yang mereka keluarkan.
Rinciannya sebagai berikut:
• Tanaman Pangan: 125,38
• Hortikultura: 198,43
• Tanaman Perkebunan Rakyat: 103,66
• Peternakan: 113,52
• Perikanan: 107,41
Wahyudin menjelaskan bahwa capaian ini menunjukkan perbaikan daya tukar produk pertanian terhadap barang dan jasa konsumsi maupun biaya produksi. “NTP adalah cerminan kemampuan petani dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan keberlanjutan usaha tani,” jelasnya.
# Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Ikut Meningkat
Selain NTP, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di NTB pada November 2025 juga mengalami kenaikan 0,19 persen. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya indeks pada sejumlah kelompok konsumsi, yaitu:
• Makanan, Minuman, dan Tembakau
• Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
• Transportasi
• Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran
• Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
Indikator ini turut mencerminkan dinamika pengeluaran rumah tangga petani dari sisi konsumsi.
# NTUP Juga Meningkat Signifikan
Tidak hanya NTP, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi NTB juga tercatat meningkat menjadi 131,96, atau naik 2,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan NTUP menunjukkan membaiknya keseimbangan antara pendapatan usaha pertanian dengan biaya produksi yang dikeluarkan petani.
Dengan tren positif NTP dan NTUP, BPS NTB menilai bahwa kesejahteraan dan daya beli petani di NTB pada November 2025 mengalami penguatan yang signifikan, sekaligus memberi sinyal optimisme terhadap keberlanjutan sektor pertanian di daerah tersebut. (*)













