NUSRAMEDIA.COM – Ricky Nelson Academy (RNA) tahun ini kembali melakukan seleksi di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sama seperti tahun sebelumnya, dengan menggandeng Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) NTB, RNA bakal menjaring sejumlah bibit muda berbakat.
Seleksi yang digelar hanya sehari ini, berlangsung tepatnya di GOR Turida Mataram. Untuk diketahui, RNA adalah Boarding Academy Sepakbola. Dimana RNA memiliki visi dan misi menciptakan pemain sepakbola profesional untuk masa depan.
RNA menggunakan metode sepakbola modern dengan kurikulum internasional. Pada seleksi kali ini, RNA memfokuskan anak-anak NTB kelahiran 2009, 2010 dan 2011. Hari ini, ada sekitar puluhan anak-anak jenjang SMP diseleksi secara ketat.
“Ada sekitar 42 anak usia SMP (kelahiran 2009/2010/2011) yang kita seleksi hari ini,” kata Ricky Nelson selaku Direktur Utama Ricky Nelson Academy (RNA) kepada NUSRAMEDIA pada Kamis 23 Mei 2024 di GOR Turida Mataram.
Diungkapkannya, bahwa giat ini merupakan seleksi kali keduanya di NTB. Tahun sebelumnya, kata Ricky Nelson, ada sekitar 6 orang anak kelahiran 2007, 2008 dan 2009 di NTB telah terjaring masuk bergabung bersama RNA.
“Tahun lalu kita bawa enam (6) orang,” jelas Ricky Nelson. Untuk penjaringan bibit-bibit muda berbakat tahun ini di NTB, ditegaskan dia, bahwa pihaknya tidak memasang target. “Seberapa yang kita dapat. Kalau bagus dan punya potensi, kita bawa (masuk RNA),” ujarnya.
Apabila dalam proses seleksi ini pihaknya menemukan sejumlah bibit muda berbakat seperti yang diharapkan, RNA akan langsung menemui dan membicarakan secara bersama ke pihak orang tua anak bersangkutan.
“Kita akan bicara sama orang tua, kita bawa mereka ke mesh kita,” tutur Ricky Nelson. Dengan terjaringnya sejumlah anak-anak ini bersama RNA, diharapkan nantinya kedepan akan menjadi para pemain profesional.
Dimana tak hanya bermain ditingkat Nasional, tapi juga dapat berlaga di level Internasional. Menurut dia, NTB memiliki cukup banyak potensi bibit-bibit berbakat. “Oleh karena itu, kita berharap nanti kedepannya akan muncul lagi bintang-bintang kita,” katanya.
Hasil didikan RNA terhadap bibit-bibit muda berbakat ini, diharapkan nantinya akan terlihat sekitar 5 sampai dengan 6 tahun kedepan. Maka dari itu, ia berharap kerjasama atau proses penjaringan ini akan tetap berlangsung setiap tahunnya.
“Saya harap (jalinan kerjasama antara RNA dan Asprov PSSI NTB) tetap terus berlanjut setiap tahunnya,” kata Ricky Nelson sembari mengapresiasi pihak Asprov PSSI NTB. “Kerjasama dengan PSSI NTB, kita merasa sangat terbantu dan dimudahkan,” demikian Ricky Nelson.
DISAMBUT BAIK OLEH ASPROV PSSI NTB
Terpisah, H. Mori Hanafi selaku Ketua Umum Asprov PSSI NTB yang dimintai tanggapannya turut menyambut baik atas adanya harapan pihak RNA. Bahkan, pria yang juga Ketua Umum KONI NTB itu menilai kehadiran RNA sangat positif.
Terlebih dalam membangun sekaligus mengembangkan sayap olahraga, terutama dibidang sepakbola. Dia juga tak menampik, bahwa di NTB memiliki banyak potensi. Terutama bibit-bibit atau atlet yang berusia dini. “(Jalinan kerjasama) ini memang bagus sekali,” ucapnya.
Mori Hanafi menambahkan, Sekolah Sepak Bola atau lebih dikenal dengan sebutan SSB saat ini cukup banyak. Oleh karenanya, ia menilai, kehadiran RNA ini merupakan suatu kesempatan bagi anak-anak NTB untuk mengembangkan diri.
Berdasarkan kacamatanya, mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB itu juga menilai bahwa NTB memiliki banyak bibit-bibit muda. Hanya saja, mereka belum pernah diberikan kesempatan. Maka dari itu, ini merupakan kesempatan baik.
Terutama bagi anak-anak berusia dini untuk melebarkan sayap dan mengembangkan dirinya untuk jauh lebih baik sekaligus menjadi pemain sepakbola profesional dimasa yang akan datang. “Nah, jadi dengan adanya ini, kita berharap banyak,” kata Mori Hanafi.
“Kita harap banyak bibit-bibit potensi NTB yang berhasil (terjaring) diseleksi. Kemudian tentunya bisa menjadi atlet profesional,” tutup pria yang tak lama lagi bakal dilantik menjadi anggota DPR RI dari Partai NasDem jebolan Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa tersebut. (red)