

NUSRAMEDIA.COM — Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Najamuddin Amy mengungkapkan bahwa jumlah serangan cyber ke website Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB cukup banyak.
Yaitu mencapai hingga 454.864 percobaan. Bentuk serangan yang diterima bervariasi. Terlebih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 ini. Percobaan serangan cyber itu datang dari seratus lebih negara.
“Yang mencoba memberikan serangan ada 128 negara,” ujar pria yang kerap disapa Doktor Najam itu tanpa mengungkapkan negara-negara mana saja yang melakukan serangan cyber tersebut.
Tak hanya itu, adapun serangan malware, berdasarkan data pihaknya bahwa hingga Oktober 2023 saja tercatat mencapai 8.862 percobaan serangan. Sementara jenis serangan malware itu sekitar 149 kasus.
Menurut mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB ini, serangan digital itu bukanlah serangan main-main yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Karena yang diserang itu, adalah website resmi milik pemerintah. Dampak serangan cyber, kata Doktor Najam, tentunya akan sangat merugikan pihak pemerintah dan lainnya. Sementara disatu sisi, akan menguntungkan pihak yang melakukan serangan.
“Bisa untuk mencari keuntungan ekonomi dan untuk melakukan penipuan,” tegasnya. Maka dari itu, Doktor Najam meminta kepada masyarakat agar pandai memilah informasi yang diterima melalui sosial media.
Dengan harapan, agar tidak mudah termakan konten-konten hoax yang mengganggu stabilitas daerah. “Sekarang orang berbuat jahat manajemennya bagus, terorganisir bagus,” beber pejabat Pemprov NTB kelahiran asli Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tersebut.
Lebih lanjut dikatakan Doktor Najam, menyikapi berbagai hal ini, Pemprov melalui Diskominfotik terus mendorong Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) agar penyebaran informasi lebih terbuka.
Selain itu pula, untuk menekan sekaligus mengurangi berbagai konten hoaks. Meski demikian, Najam menyebut tantangan NTB saat ini dalam penerapan SPBE ini adalah masih adanya blankspot.
Ia menyebutkan sejumlah titik ini, yaitu meliputi empat titik Kabupaten Lombok Barat dan enam titik Kabupaten Lombok Utara. Kemudian enam titik di Kabupaten Sumbawa Barat.
Selanjutnya, ada empat titik di Kabupaten Sumbawa, sedangkan sembilan titik lainnya ada di Kabupaten Dompu, serta lima titik di Kabupaten Bima. “Cuma untungnya, Pemprov NTB belum (berhasil) kena (hack/dibobol),” tutup Doktor Najam. (red)