NUSRAMEDIA.COM — Ketua Umum Tim Pemenangan Wilayah (TPW) Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Nomor Urut 2, Zulkieflimansyah dan Moh Suhaili FT (Zul-Uhel), H. Sambirang Ahmadi mengatakan bahwa pasangan tersebut tidak memiliki persiapan khusus pada debat perdana Pilgub NTB yang akan dilaksanakan pada Rabu 23 Oktober 2024.
“Persiapan debat biasa aja kalau kita. Kan sudah ada temanya juga dan kami pun sudah berdiskusi dengan calon terkait materi-materi,” kata pria yang juga Ketua Komisi III DPRD Provinsi NTB itu kepada wartawan di Mataram, Senin. Menurut Sambirang, pasangan Zul-Uhel sudah pernah memiliki pengalaman karena sama-sama pernah menjadi kepala daerah.
“Calon kita ini sudah ada yang pernah jadi gubernur dan bupati. Jadi mereka berdua sudah khatam tentang isu-isu pemerintahan,” jelasnya. Ditanyai soal apakah tidak khawatir menerima serangan dari pesaing saat debat nanti?. Sambirang Ahmadi menegaskan bahwa pihaknya tidak khawatir dengan hal tersebut.
Bahkan, pihaknya pun tidak mempersiapkan tim pakar untuk menggodok soal tema debat perdana yang telah disampaikan KPU NTB. “Kalau ada serangan kita tangkis. Dan kami juga tidak menggunakan tim pakar untuk (debat) itu, tapi kita sudah persiapkan strategi untuk menghadapi debat sebaik-baiknya,” ujar pria yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS NTB ini.
Tak hanya itu, Sambirang Ahmadi juga menambahkan bahwa pasangan Zul-Uhel saat ini masih disibukkan dengan berkeliling menyapa masyarakat. Oleh karena itu, kaitan dengan tema debat perdana, yakni reformasi birokrasi dan pelayanan publik untuk kesejahteraan rakyat, pasangan Zul-Uhel sudah sangat siap.
Meski sudah sangat siap, namun ia tidak menampik sebagai pasangan petahana Zulkieflimansyah pasti akan menerima banyak serangan dari pasangan calon lain terkait kebijakan-kebijakan yang pernah dilakukan saat Zulkieflimansyah menjabat Gubernur NTB periode 2018-2024, khususnya soal mutasi pejabat.
“Kalau diserang, kami sudah menduga akan ada seperti itu dan kita sudah siapkan rumusannya. Bang Zul ini sudah pengalaman soal itu. Kita ndak ada treatmen khusus dan kami yakin kampanye Bang Zul yang disampaikan sesuai logika dan tau kondisi daerah. Beda dengan pendatang baru, sehingga harus banyak belajar dulu,” tuturnya.
Terkait dengan program-program yang akan disampaikan pada debat perdana, Sambirang menyatakan bahwa program Zul-Uhel tidak akan keluar dari visi misi serta program yang sudah disampaikan. “Kalau program tidak lari dari visi misi dan program itu pasti tertulis dengan baik. Insya Allah program tersampaikan sesuai dengan visi misi. Artinya, poin-nya mempertahankan dan melanjutkan. Beda halnya dengan penantang akan hadirkan program baru,” katanya.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB telah menetapkan tema debat perdana untuk Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang akan digelar pada Rabu 23 Oktober 2024, yakni reformasi birokrasi dan pelayanan publik untuk kesejahteraan rakyat.
“Debat perdana tersebut akan membahas dua tema dan kami sudah putuskan dan disampaikan ke pasangan calon (paslon), yakni reformasi birokrasi dan pelayanan publik untuk kesejahteraan rakyat,” kata Komisioner KPU Provinsi NTB Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM Agus Hilman.
Dari dua tema tersebut, KPU NTB bakal membagi ke dalam empat sub-tema yakni inovasi pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan sosial. Selanjutnya, debat tersebut akan dibagi ke dalam enam segmen. Segmen pertama pembukaan, pembacaan tata tertib, dan penyampaian visi-misi paslon.
“Segmen kedua dan ketiga pendalaman visi-misi menjawab pertanyaan yang memang telah disusun oleh panelis. Segmen keempat dan kelima itu pertanyaan antar paslon, saling bertanya dan menanggapi. Segmen enam atau segmen terkahir adalah closing statemen paslon sekaligus penutup,” ucapnya.
KPU juga telah menentukan bahwa masing-masing paslon boleh membawa maksimal 100 orang pendukung. Hilman menggarisbawahi, panelis yang dilibatkan KPU merupakan figur yang pakar di bidangnya sesuai tema yang telah ditetapkan. KPU NTB berharap debat perdana Pilkada NTB itu bisa menjadi ajang pertarungan gagasan. Pemilih juga bisa melihat kedalaman visi-misi yang ditawarkan paslon.
“Kami berharap debat pertama ini bisa memicu, memantik pertarungan gagasan antar paslon. Kedua, kita berharap menjadi ruang kontestasi gagasan dan ide yang ditawarkan paslon kepada publik, juga bagi ruang bagi pemilih untuk lebih dalam mengetahui visi-misi dari paslon. Kita juga harap berjalan aman damai dan lancar,” tutupnya. (red)