CEO Harian Umum GaungNUSRA Abu Sufyan Mukhtar (mengenakan kopiah hitam berjanggut putih) saat memberikan bonus kepada atlet PWI NTB. (Ist)
CEO Harian Umum GaungNUSRA Abu Sufyan Mukhtar (mengenakan kopiah hitam berjanggut putih) saat memberikan bonus kepada atlet PWI NTB. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Para atlet Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Barat (NTB) peraih medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (Porwanas) XIV Banjarmasin 2024 nampak sumringah.

Pasalnya, selain mendapat bonus dari PWI, para atlet ini juga diberikan bonus tambahan oleh CEO Harian Umum GaungNUSRA. Pemberian bonus ini dilakukan, Jum’at malam (23/08/2024) kematin, seusai pertandingan.

Pemberian bonus ini diberikan kepada peraih medali emas cabor atletik nonor lima ribu meter, Zulkarnain, peraih medali emas cabor domino kategori berdikari terbuka, Darwis, peraih medali emas cabor catur kategori papan perseorangan, H Natsir dan medali perak cabor catur kategori beregu.

Baca Juga:  Gelombang Dukungan Untuk Baehaqi Pimpin PSSI NTB Terus Mengalir Deras

Kemudian, bonus diberikan kepada peraih medali perunggu cabor Balogo kategori beregu dan medali perunggu kategori perorangan. Tidak hanya itu, cabor biliard kategori double bola sembilan peraih medali perunggu juga mendapatkan bonus.

Dalam kegiatan itu, CEO Harian Umum GaungNUSRA, Abu Sufyan Mukhtar mengatakan, pemberian tambahan bonus ini merupakan bentuk apresiasi atas prestasi para atlet. Sebab, sudah mempersiapkan diri sejak jauh hari dan meraih prestasi dalam Porwanas Banjarmasin tahun ini.

Menurut pria yang kerap disapa Bang Ancus ini, bahwa pada ajang Porwanas Banjarmasin ini, PWI NTB telah mampu menciptakan sejarah. “Tahun ini PWI NTB mengukir sejarah di Porwanas Banjarmasin,” ungkapnya.

Baca Juga:  PBSI Sumbawa Siap Gelar Kejuaraan Bulu Tangkis Pelajar se-NTB Piala Gubernur

Oleh karenanya, ia berharap kepada para atlet PWI NTB untuk selalu berlatih. Serta mempersiapkan diri sebaik-baiknya, guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam Porwanas tahun 2027 yang akan dilaksanakan di Aceh atau Yogyakarta. (red)