

NUSRAMEDIA.COM — H. Mohammad Rum mendapat amanah baru. Ia secara resmi dilantik Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Senin (3/7/2023) kemarin.
Mohammad Rum kini dipercayakan sebagai Kepala Dinas PUPR NTB. Sebelumnya HM Rum merupakan Kepala Dinas PMPTSP Provinsi NTB.
Ia mengisi posisi Ir. H. Ridwan Syah Kepala Dinas PUPR NTB sebelumnya yang kini telah purna tugas. Selain HM Rum, Gubernur juga melantik sejumlah pejabat lainnya.
Mendapat amanah itu, Mohammad Rum sebagai Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB baru mengutarakan beberapa hal yang menjadi agenda tugasnya.
Salah satu agenda kerja yang akan dilakukannya kedepan, yakni ingin memprioritaskan dan memastikan infrastruktur di NTB dalam kondisi baik.
Dengan harapan, baiknya infrastruktur nantinya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Terutama mendukung kehadiran dan keberlangsungan investasi di NTB.
“Kita ingin memastikan infrastruktur tersebut mendukung investasi,” tegas mantan Kepala Pelaksana BPBD NTB ini. Pihaknya juga mengaku akan melakukan pemetaan.
“Pemetaan terhadap daerah-daerah mana yang mendukung investasi itu nanti akan dipotensikan dengan melengkapi infrastrukturnya agar menjadi daya tarik bagi investor,” terangnya.
Adapun agenda kerja lainnya, sebut dia, yakni memastikan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap terjadinya bencana pada sebuah wilayah.
Ditambahkan Mohammad Rum, dimana yang berpotensi dengan melakukan program-program pencegahan dengan penguatan infrastruktur.
“Orientasi infrastruktur yang akan kita bangun selain berpihak kepada masyarakat, berpihak kepada investasi juga infrastruktur yang berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya bencana,” tuturnya.
Dicontohkan olehnya, infrastruktur yang perlu diperhatikan, terutama berpotensi menghadirkan investasi. Seperi Proyek Kereta Gantung menuju Gunung Rinjani.
Menurut dia, proyek kereta gantung merupakan investasi besar dan unik, yang mana bisa mendatangkan keuntungan. Terlebih akses jalan disana dinilainya sempit. Oleh karenanya, akan diperluas.
Tak hanya itu, dirinya mengaku juga telah bertemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah. Ini untuk membahas bagaimana penanganan supaya tidak jalan sendiri.
Begitupun halnya infrastruktur di Pulau Sumbawa juga akan menjadi perhatiannya. Salah satu contoh, potensi investasi di Lunyuk. Seperti adanya lahan penanaman singkong untuk pabrik tapioka.
Dimana lokasinya berada antara Pelabuan Badas dan Teluk Santong dan luasnya sekitar 200 hektare yang merupakan lahan milik Pemda Sumbawa.
“Disana rawan longsor, inilah yang akan kita tuntaskan supaya tidak setengah-setengah penyelesaian infrastruktur pendukung dan harus benar-benar siap,” paparnya.
Mengingat minimnya anggaran daerah untuk merealisasikan itu, Mohammad Rum menegaskan bahwa pihaknya akan membangun infrastruktur tidak mengandalkan APBD.
Justru pihaknya melakukan komunikasi intens dengan pihak pusat melakukan lobi-lobi. Antara lainnya seperti di Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terkait investasi.
“Selain Kementeria PUPR, bisa juga dengan Kementerian Investasi/BKPM. Kita juga bisa cari stimulan di DPR RI. Karena ada perwakilan (NTB) disana,” demikian H Mohammad Rum. (red)













