Anggota DPRD Sumbawa dari Fraksi Gerindra, Muhammad Tahir. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Tragedi tenggelamnya KM Osela di perairan Karang Mardalena, Pulau Gelasa, Bangka Tengah, masih menyisakan duka mendalam. Hingga kini, delapan Anak Buah Kapal (ABK) dinyatakan hilang. Sementara satu orang, yakni kapten kapal, berhasil selamat.

Delapan ABK yang belum ditemukan masing-masing berinisial YO (20), TA (27), RI (22), NI (30), SA (32), MA (30), AB (18), dan JO (25). Informasi yang berkembang menyebutkan, beberapa di antaranya berasal dari Kecamatan Buer dan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Anggota DPRD Sumbawa dari Fraksi Gerindra, Muhammad Tahir, menegaskan bahwa fakta ini diketahuinya setelah bertemu langsung dengan keluarga korban di Sumbawa. “Saya sudah mendatangi dan bertemu keluarga korban di Kecamatan Buer dan Alas. Mereka berharap agar anggota keluarganya segera ditemukan dalam keadaan selamat,” ungkap Tahir, kemarin.

Baca Juga:  Dukung Presiden Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem, Legislator PKS Abdul Hadi Apresiasi Program 3 Juta Rumah

Menurut Tahir, para ABK asal Sumbawa tersebut merupakan nelayan yang merantau ke Bangka Belitung untuk mencari nafkah bagi keluarga. Hilangnya mereka dalam peristiwa ini menimbulkan kecemasan dan kesedihan mendalam bagi pihak keluarga di kampung halaman.

Desakan Koordinasi Antar Daerah
Atas kondisi tersebut, Tahir mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Bangka Tengah serta Tim SAR setempat. Hal ini dinilai penting untuk memastikan teknis pencarian dan mengetahui perkembangan terkini terkait proses evakuasi.

Baca Juga:  Ribuan Runner Bakal Ramaikan Lombok

“Kami mendesak Pemkab Sumbawa segera mengambil langkah cepat dan tepat terkait kondisi nelayan asal Sumbawa, baik yang sudah ditemukan maupun yang masih dalam pencarian,” tegasnya.

Lebih lanjut, Tahir meminta Bupati Sumbawa menugaskan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk turun langsung ke Bangka. Kehadiran pemerintah daerah di lokasi, kata dia, akan memberikan kepastian informasi sekaligus dukungan moral bagi keluarga korban.

INI HARAPAN KELUARGA

Keluarga korban di Alas dan Buer berharap ada titik terang dari proses pencarian yang masih berlangsung. Mereka meminta pemerintah hadir, tidak hanya untuk memberikan informasi, tetapi juga untuk memastikan hak-hak nelayan yang menjadi korban bisa diperhatikan.

Baca Juga:  DPRD Sumbawa Bahas Dua Usulan Ranperda

“Keluarga korban hanya berharap satu hal: agar anggota keluarganya segera ditemukan dalam keadaan selamat,” pungkas Tahir. Tragedi KM Osela menjadi pengingat bahwa keselamatan dan perlindungan nelayan Indonesia, baik di perairan lokal maupun luar daerah, perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah asal para ABK. (red)