NUSRAMEDIA.COM — Meski Pemilu Serentak masih dua tahun lagi, yaitu pada 2024 mendatang, namun sejumlah partai politik nampaknya telah bergerak totalitas.
Parpol malah bergerilya merampungkan komposisi bakal calon legislatif (bacaleg). Tak terkecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kamis pagi (14/7) tadi, Pimpinan DPW PKS NTB melakukan kunjungan ke kediaman Baiq Eva Nurcahyaningsih yang tak lain adalah mantan Asisten I Setda Provinsi NTB.
Hadir diksempatan itu, Sekretaris Fraksi PKS DPRD NTB yang juga sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS NTB, Sambirang Ahmadi.
Kemudian Ketua Fraksi PKS DPRD NTB, Patompo Adnan, Wakil Ketua DPRD NTB dari Fraksi PKS Abdul Hadi. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Baiq Eva Nurcahyaningsih didampingi suaminya.
Diungkapkan Baiq Eva Nurcahyaningsih, bahwa kedatangan pihak PKS dalam rangka bersilaturahim sekaligus menindaklanjuti perintah Ketua Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah (BPKD) DPP PKS.
Ketua BPKD DPP PKS sendiri merupakan Gubernur NTB saat ini, yaitu Zulkieflimansyah. “Sebenarnya kedatangan sahabat menindaklanjuti titah Zulkieflimansyah pada 13 Juni 2022 (Ketua BPKD DPP PKS) saat pelepasan saya dipendopo,” ungkapnya.
Hal itu diungkapkannya tepat usai pertemuan dengan jajaran Pengurus PKS NTB, kemarin. “Ternyata omongan tersebut ditindaklanjuti,” imbuh perempuan yang dikenal santun dan ramah tersebut.
Menurut Baiq Eva, silaturrahmi yang dilakukan jajaran DPW PKS NTB merupakan upaya jemput bola atas pernyataan yang dilontarkan Zulkieflimansyah beberapa waktu lalu.
Kunjungan itu bagi dirinya merupakan suatu penghargaan, sebab PKS ini salah satu partai pimpinan di NTB. “Saya memilih untuk berkarya di daerah saja, tidak ke Senayan,” katanya.
“Saya sami’na waatho’na sama perkataan beliau (Zulkieflimansyah) maju lewat nomor urut 1. Apresiasi mereka (PKS) kepada saya dengan nomor podium,” bebernya.
Ketika disinggung soal keharusan maju melalui nomor urut 1, Baiq Eva menyampaikan pendapatnya. Menurutnya itu bukan suatu keharusan.
“Tetapi perlu jadikan pertimbangan soal track record. Saya pernah mengabdi di Lombok Barat selama 29 tahun sebagai ASN,” kata istri dari pria yang bernama Chris Parangan tersebut.
“Hampir 100 persen pengabdian saya di Lobar, dua kali jadi asisten 1 di provinsi dan kabupaten serta pernah jadi pimpinan (red, PLH Bupati Lobar) lewat SK Gubernur Zulkieflimansyah,” tambah Baiq Eva.
Dia juga menjelaskan, dalam dinamika politiknya, PKS dikenal sebagai partai maskulin. Keberadaan dirinya di posisi nomor urut 1 setidaknya akan menghapus stigma maskulinitas di tubuh partai.
“Kalau di nomor urut satu (1), akan ada penghargaan juga untuk perempuan. Stigma itu terbentahkan bila dikehendaki,” demikian Baiq Eva Nurcahyaningsih.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS NTB, Sambirang Ahmadi menerangkan maksud kedatangan pihaknya dikediaman Baiq Eva Nurcahyaningsih.
Kunjungan itu sebagai bentuk kosolidasi dan silaturrahmi partai dengan figur lintas sektoral. “Tadi silaturrohmi biasa sebagai senior dan sahabat,” kata Legislator Udayana jebolan asal Dapil Sumbawa-Sumbawa Barat.
“Kami sebagai junior beliau tentu perlu banyak dengar nasehat dan pengalaman-pengalaman yang positif untuk partai,” tambah politisi PKS tersebut.
Secara umum, Sambirang Ahmadi menegaskan kesiapan PKS untuk bertarung di Pemilu 2024. Untuk komposisi bacaleg, pihaknya telah melakukan pendekatan dengan sejumlah figur potensial untuk membangun daerah melalui PKS.
“Insya Allah, kami sudah sangat siap. Hampir semua dapil sudah terisi figur-figur yang kita yakini bisa berkontribusi membesarkan partai,” demikian Sambirang Ahmadi. (red)
