NUSRAMEDIA.COM — Politisi Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Nusa Tenggara Barat Chris Parangan memaparkan kajian terkait siapa bakal calon Penjabat (Pj) Gubernur NTB 2023. Menurut dia, ada tiga figur kuat bacalon Pj Gubernur NTB 2023 mendatang pengganti Zulkieflimansyah.
Ketiganya putra NTB, yaitu Brigjen Pol Hadi Gunawan, H Lalu Muh Iqbal (LMI), dan Pejabat Sekda NTB pada saat menjelang pengusulan nama-nama calon Pj Gubernur NTB dari Mendagri kepada Presiden RI. Dia mengungkapkan beberapa kajian mengapa Brigjen Pol Hadi Gunawan masuk pada posisi pertama.
“Pertama, Brigjen Pol Hadi Gunawan saat ini menjabat sebagai Sekretaris Deputi Bidkoor Kamtibmas Kemenko Polhukam RI yang juga seorang Pati Polri aktif. Beliau putra NTB kelahiran Lombok yang pernah berkarya di Pulau Sumbawa sebagai Kapolres Sumbawa Barat di era 2010-2011,” ujar pria yang kerap disapa CP ini, Rabu (2/11) di Mataram.
Syarat menjadi Pj Gubernur adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau TNI/Polri aktif yang memiliki kedudukan atau jabatan minimal setara sebagai Pejabat JPT Madya. Adapun Jenderal Hadi Gunawan yang saat ini, kata Chris, masih dalam posisi jabatan JPT Pratama, namun menurut dia sangat besar kemungkinan Jenderal Hadi dalam waktu dekat ini ‘dipromosi’ menduduki jabatan JPT Madya di Kemenko
Polhukam untuk meraih syarat sebagai kandidat Pj Gubernur.
Wakil Ketua Bidang Humas DPW Perindo NTB itu juga mengatakan, Mendagri dan Kapolri merupakan dua unsur utama yang menjadi penentu pemberi rekomendasi terkait siapa penjabat gubernur di Indonesia kepada Presiden RI. Sementara saat ini, Jenderal Hadi dan Mendagri Tito Karnavian sama-sama berlatar belakang Polri. Dia juga rekan seangkatan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (Abituren Akpol 1991).
Dua keunggulan itulah bagi Chris yang menyebabkan ‘nilai jual’ Jenderal Hadi berada diatas rata-rata dibanding kandidat lain sebagai calon Penjabat Gubernur NTB 2023 nanti. Ini sepertinya akan mengulang kembali kesuksesan para Pj Gubernur ‘berkelir coklat’ diwaktu lalu.
“Sebagai contoh, saat penempatan (waktu itu) Irjen Pol Carlo Tewu yang menjabat Deputi Bidkoor Kamtibmas Kemenko Polhukam sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat 2016-2017. Kemudian Komjen Pol Mochamad Iriawan yang saat itu menjabat Sestama Lemhannas ‘diplot’ menjadi Pj Gubernur Jawa Barat 2018. Dan sekarang yang teranyar penunjukan Komjen Pol Paulus Waterpauw sebagai Pj Gubernur Papua Barat 2022-2024,” urai Chris.
Tak hanya itu, adapun kajian kedua yang disampaikan Jubir DPW Perindo NTB tersebut, yakni situasi Kamtibmas NTB yang saat ini masih berada pada level oranye membutuhkan figur pemimpin humanis yang akrab dengan sosio kultural dengan daerah ini. “Jenderal Hadi ini sudah kenyang pengalaman dengan berbagai penugasan Polri dibeberapa daerah kota besar,” kata Chris.
“Beliau spesialis manajemen sumber daya manusia.Termasuk juga figur yang sudah menyelesaikan pendidikan tinggi secara paripurna baik di level Sespimti Polri sampai Lemhannas,” imbuhnya. Sedangkan Lalu Muh Iqbal yang saat ini, masih kata Chris, menjabat Duta Besar Indonesia untuk Republik Turki juga dinilai berpotensi kuat namanya masuk sebagai kandidat Pj Gubernur NTB.
“Momentum yang pas juga bagi LMI untuk ‘pindah trayek’ Jakarta-Ankara (Turki) ke Jakarta-Mataram (NTB). Karena secara kebetulan masa jabatan LMI sebagai Dubes di Turki akan berakhir tahun 2023,” ulas politisi berdarah Sulawesi ini. Secara jabatan, LMI disebut sudah melampaui syarat minimum sebagai JPT Madya. Walau jabatan dubes adalah jabatan politik, namun ‘kasta’ dubes lebih dianggap setingkat diatas ‘kasta’ Pejabat JPT Madya.
LMI dinilai sudah banyak berkarya untuk NTB. Dimulai dari saat menjabat Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) sampai saat ini dalam posisi Duta Besar Berkuasa Penuh RI untuk Republik Turki sudah banyak membantu NTB. “Terutama menjaga dan merawat hubungan kerjasama bilateral antara Pemerintah RI sekaligus ‘urusan’ Pemprov NTB dengan Republik Turki terkait pengawasan pekerja migran Indonesia khususnya yang berasal dari NTB dan para pelajar Indonesia yang lagi menimba ilmu di Republik Turki,” paparnya.
Disamping itu, lebih lanjut disampaikan Chris Parangan, LMI juga dinilai punya jejaring di level penentu kebijakan di pusat. Terlebih, Gubernur merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah. “Terlepas nantinya muncul kemungkinan nama nama lain dengan keunggulan handicap masing masing sebagai kandidat Pj Gubernur NTB, hanya Dubes Iqbal dan Jenderal Hadi yang berasal dari rumpun Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah,” kata mantan Direktur Komunikasi Politik TKD NTB Jokowi-Ma’ruf 2019 tersebut.
“Nah, di posisi inilah yang membuat ‘hilal’ Sang Dubes dan Sang Jenderal terlihat jelas dan dipertegas dengan kehadiran sosok Dr.TGB Muhammad Zainul Majdi selaku Ketua Umum dari Ormas Islam terbesar di NTB ini. TGB sebagai suksesor Jokowi pada pilpres 2019 lalu, so pasti dengan mudah dapat ‘memediasi’ siapa maunya Pusat dan siapa yang dibutuhkan Daerah,” sambung Chris.
Diketahui, masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) akan berakhir pada tanggal 19 September 2023 mendatang. “Semoga siapapun dia yang menerima mandat sebagai Pj Gubernur NTB 2023 nanti, mari kita bermunajat atas izin Allah beliau adalah putra sasambo (sasak samawa mbojo) yang punya niat dan semangat untuk NTB Sejahtera,” demikian harap sekaligus do’a Chris Parangan. (red)