NUSRAMEDIA.COM — Mantan Gubernur NTB dua periode Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi memberikan sinyal akan maju ke DPR RI pada Pileg 2024 mendatang. Cucu Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid tersebut rencananya akan maju ke Senayan melalui Dapil NTB 2 Pulau Lombok. Hal ini disampaikan TGB saat menjadi tamu.
Tepatnya pada acara podcast bersama mantan Menteri BUMN yaitu Dahlan Iskan yang tayang pada Rabu sore (12/10) kemarin. TGB secara eksplisit menyatakan niatnya untuk maju. Ini pada saat menjawab pertanyaan Dahlan Iskan perihal tersebut. Tuan Guru ini pernah jadi anggota DPR RI, pernah jadi gubernur, lengkap sekali,” kata Dahlan Iskan.
“Apakah sebagai Ketua Harian DPP Partai Perindo akan nyaleg?,” tanya Dahlan Iskan. “Kemungkinan besar (akan nyaleg), walaupun belum 100 persen,” kata TGB. “Tetapi kemungkinan besar akan nyaleg melalui Dapil Lombok. Kan ada istilah vote getter, jadi harus masuk,” imbuh Ketua Harian Nasional DPP Perindo tersebut.
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Indonesia ini juga mengungkapkan bahwa, Partai Perindo memasang target tinggi pada Pileg 2024. Yaitu, sambung TGB, meraih sebanyak 60 kursi DPR RI. Dengan target itu, pihaknya akan berusaha optimal mengerahkan seluruh sumber daya untuk merealisasikannya.
“Saya pikir semua partai akan mencari tokoh-tokoh yang kredibel. Tokoh-tokoh yang dalam tanda kutip kemanapun dia berlabuh dia sudah membawa konstituennya, gerbongnya,” katanya. Dikesempatan ini, TGB ditanya banyak perihal relasinya dengan Partai Perindo. TGB juga menguraikan perjalanannya sehingga bergabung dengan Perindo.
Bahkan komunikasi dengan Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo. Proses itu, kata TGB berjalan cukup lama. Bahkan, sebelum diamanahkan sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia. “Komunikasi kami panjang. Hampir satu setengah tahun, baru kemudian bergabung,” katanya. Bergabungnya TGB ke Partai Perindo juga bagian dari kebhinnekaan.
Menunjukkan berbicara keberagaman bukan hanya diruang formal. “Selama ini Abah, kita selalu sampaikan keberagaman di banyak kesempatan,” katanya. “Berpartai ini salah satu cara menunjukkan Bhinneka Tunggal Ika,” imbuh TGB. Dan yang paling penting, politik bagian dari ruang muamalah. Ada keterbukaan untuk membuka ruang kolaborasi.
“Ruang muamalah ini lentur. Beda dengan ruang ritual ibadah atau aqidah yang tak bisa diotak-atik. Dengan berpartai dapat berikhtiar bersama untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata TGB. Lebih lanjut dikatakannya, berpolitik baginya bukan ruang untuk gagah-gagahan. Berpolitik sebagai ruang untuk menuangkan ide/gagasan untuk memberi kontribungsi yang terbaik bagi bangsa. “Kita berpartai juga butuh ruang yang cukup. Dan Pak Hary memberikan itu,” pungkasnya. (red)