Anggota Komisi IV DPR RI, Dr. H. Muhammad Syafrudin (HMS) menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). (Ist)
Anggota Komisi IV DPR RI, Dr. H. Muhammad Syafrudin (HMS) menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Anggota Komisi IV DPR RI, Dr. H. Muhammad Syafrudin (HMS) menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Fokus bimtek ini berkaitan dengan bahaya merkuri. Terlaksananya giat ini merupakan kerjasama Kementerian LHK bersama anggota Komisi IV DPR RI serta Dinas LH KSB.

Melalui kesempatan itu, mereka mensosialisasikan soal bahaya merkuri. Dijelaskan HMS, merkuri/raksa merupakan unsur kimia, berupa logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup.

Baca Juga:  Wagub NTB Ajak Bersama Tekan Stunting

“Merkuri elemental merupakan bahan kimia yang bersifat logam cair berwarna perak, mudah menguap pada suhu ruang dan uapnya dapat berpindah jauh melalui atmosfer,” ujar HMS.

HMS mengatakan di Indonesia, merkuri sebagian besar digunakan pada Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) untuk proses amalgamasi emas.

Selain itu kata dia, merkuri juga digunakan di sektor industri klor-alkali dan sektor kesehatan (alat-alat kesehatan). Dia juga mengungkapkan dampak merkuri.

“Dampak pencemaran merkuri terhadap kesehatan yang ditimbulkan meliputi tremor, gangguan motorik, gangguan syaraf, pencernaan, kekebalan tubuh, ginjal dan paru-paru, serta iritasi kulit, mata dan saluran pencernaan,” jelasnya

Baca Juga:  Disdag NTB Gelar Sosialisasi Rokok Ilegal di Sumbawa, Tegaskan Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab Pelaku Usaha

Sementara itu, Heriyanto selaku
Kabid Pembinaan dan pengawasan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KSB mengatakan, bimtek ini terkait dampak mercuri sangat relepan dengan yang terjadi di KSB.

Secara aturan juga, menyatakan bahwa penghentian penggunaan Mercuri agar lingkungan terselamatkan. “Kegiatan bimtek tersebut sangat baik untuk memberikan gambaran tentang kegiatan masyarakat,” katanya.

“Terutama penambang emas di KSB dan memastikan bahwa aktifitas tersebut harus memperhatikan good mining practice, dan tata kelola lingkungan yang baik,agar lingkungan tidak tercemar,” jelasnya.

Baca Juga:  Rembuk Stunting NTB : Program Desa Berdaya

Ia menyampaikan, terimakasih dan apresiasinya kepada Dr. H. Muhammad Syafrudin anggota DPR RI Komisi IV yang membidangi Pertanian, Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Kelautan bisa hadir dalam kegiatan tersebut. (red)