Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Yek Agil. (Ist)
Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Yek Agil. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI menyatakan bahwa realisasi pendapatan APBD Nusa Tenggara Barat (NTB) Tahun Anggaran (TA) 2024 mencapai 93,35 persen.

Angka itu dinilai masih termasuk kategori merag atau belum mencapai target realisasi. Namun disisi lain, APBD Provinsi NTB masuk dalam
kategori tinggi dalam hal belanja dengan angka 90,97persen.

Bahkan NTB masuk di urutan ke lima secara
nasional. Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB H. Yek Agil mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait dengan faktor-faktor apa saja yang membuat realisasi anggaran seperti itu.

Baca Juga:  Pj Sekda Pimpin Rapat Persiapan Menuju HUT NTB ke-67

Sehingga, nanti akan ada upaya perbaikan dimasa-masa yang akan datang. “Jika angka realisasi pendapatan APBD NTB sebesar 93,35 persen, ini lebih rendah daripada realisasi
di APBD 2023 lalu,” ujarnya di Mataram.

Selanjutnya realisasi belanja daerah yang masuk kategori tinggi yaitu 90 persen lebih, hal itu patut menjadi apresiasi. Namun pihaknya juga akan melakukan evaluasi terkait dengan belanja yang masih lebih rendah daripada pendapatan.

“Capaian belanja yang tinggi ini merupakan
apresiasi. Capaian belanja yang lebih rendah daripada pendapatan kita ini juga harus kita evaluasi,” kata pria yang juga merupakan Ketua DPW PKS NTB tersebut.

Baca Juga:  Ketua Komisi IV DPRD Paparkan Hasil Pertemuan dengan Kemenkes : "Pembangunan RSUD Sumbawa Terus Dipercepat"

“Apakah belanja tersebut akibat efisiensi ataukah
kinerja OPD dalam membelanjakan anggaran di masing-masing OPD belum maksimal,” demikian Yek Agil menambahkan. (red)