Beranda ADVERTORIAL Disnakertrans NTB Dorong Perusahaan Gelar Program Pemagangan Mandiri

Disnakertrans NTB Dorong Perusahaan Gelar Program Pemagangan Mandiri

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat, I Gede Putu Aryadi (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten siap bekerja dan berwirausaha, Pemprov NTB menggandeng Asosiasi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Mereka tergabung dalam Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) NTB melaksanakan Program Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2024. Dimana pemagangan ini berlangsung selama lima (5) bulan.

Yaitu terhitung dari tanggal 22 Mei hingga 22 Oktober 2024 mendatang. Giat itu diikuti oleh 211 orang peserra dengan jumlah perusahaan penyelenggara sebanyak 32 perusahaan. Kegiatan Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2024 yang terlaksana di Hotel Lombok Plaza itu, dibuka langsung secara resmi oleh Kepala Disnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi, Rabu (22/05/2024).

Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa, program pemagangan yang digesa oleh pemerintah hanyalah bersifat stimulus. Karena dananya sangat kecil dan masih jauh dari kebutuhan. Karenanya, dia mengajak dan mendorong sektor swasta agar selain pemagangan dari pemerintah perusahaan juga melaksanakan program pemagangan secara mandiri.

Dengan harapan, lebih banyak angkatan kerja yang bisa terserap. Sebab, menurut Aryadi, program magang merupakan wahana paling cepat dan efektif untuk bisa menghasilkan tenaga kerja yang kompeten. Terlebih lagi jika sesuai jabatan yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu, ia juga meminta perusahaan berkomitmen untuk menyerap para alumni pemagangan untuk mengisi jabatan yang ada di perusahaan itu.

Ditegaskannya pula, bahwa program pemagangan dalam negeri sudah berjalan selama 5 tahun dan setiap tahun di evaluasi baik dari pola rekrutmen, kurikulum, instruktur maupun penempatan serta pemberdayaannya. “Hasilnya sudah semakin baik, dimana alumni pemagangan sudah semakin banyak terserap langsung di didunia kerja. Saat ini kondisi real pemagangan di NTB sudah menyentuh semua sektor,” katanya.

“Tidak hanya di sektor pariwisata, perhotelan, retail modernt dan teknik, tetapi jugatelah menyentuh sektor pertambangan yang di Pulau Sumbawa,” sambung mantan Irbanus Inspektorat Provinsi NTB tersebut. Bagi peserta magang, Eks Kepala Dinas Kominfotik NTB itu juga berpesan bahwa, peluang kerja ada di dalam maupun di luar negeri dan tersebar diberbagai sektor jabatan atau kejuruan.

Untuk dapat mengambil peluang kerja di dalam negeri, maka harus memiliki kompetensi yang terampil. Sedangkan, jika ingin mengambil peluang kerja di luar negeri, selain skill juga harus menguasai bahasa asing. Diterangkan Aryadi, untuk bersaing di dunia kerja harus memiliki dua hal. Pertama kompetensi dan kedua adalah etos kerja. Etos kerja menyangkut disiplin, kemampuan kerja sama, etika kerja, dan moral.

“Meskipun punya skill tetapi jika tidak punya etos kerja akan sulit bersaing di dunia kerja,” katanya sembari menekankan pelatihan tidak boleh dilakukan secara parsial. Dalam perencanaan hingga pelaksanaan pelatihan harus melibatkan asosiasi dunia industri. Jangan ragu untuk mendatangkan Instruktur dari perusahaan. Sehingga siswa pelatihan memiliki ilmu dan kompetensi yang mumpuni sesuai kebutuhan dunia industri.

“Semoga kolaborasi antara pemerintah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) semakin intens dalam rangka mencari solusi terbaik mengurangi pengangguran dan pada akhirnya mewujudkan Generasi Indonesia Emas Tahun 2045,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua FKJP NTB Naktika Sari Dewi menyampaikan laporannya tujuan utama dari kegiatan pemagangan ini adalah untuk mempersiapkan SDM yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri. “Peserta pemagangan akan langsung terlibat dalam produktivitas dan kegiatan di industri, didampingi oleh mentor dan pembimbing, untuk menyiapkan mental dan keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Naktika.

Adapun sasaran kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi peserta, sehingga mampu memenuhi kebutuhan industri dan menyiapkan tenaga kerja yang kompeten. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menciptakan hubungan saling menguntungkan antara peserta, perusahaan, dan pemerintah. Kepada peserta magang, dia juga berpesan agar mengikuti ketentuan yang disepakati dalam perjanjian magang dan mengikuti program hingga selesai.

“Jika kalian telat datang atau tidak sesuai dengan aturan, perusahaan berhak untuk mengeluarkan kalian dan menggantikan dengan peserta baru. Peserta yang memiliki kompetensi bagus pasti akan diprioritaskan oleh industri untuk menjadi calon tenaga kerja,” tutupnya. (red)