NUSRAMEDIA.COM — Provinsi Nusa Tenggara Barat nampak “kebanjiran” event Internasional. Sebelumnya, World Superbike, MotoGP dan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Pulau Lombok.
Berbagai ajang balap motor dunia yang berlangsung di Mandalika, Lombok Tengah itu terbilang sukses. Lebihnya lagi, banyak dampak positif dengan adanya event-event Internasional di NTB.
Kini giliran Kabupaten Sumbawa, Pulau Sumbawa. Betapa tidak, event balap motor cross paling elit di dunia yaitu MXGP akan berlangsung dikawasan Samota, Sumbawa pada 24-26 Juni 2022 ini.
Pemerintah berharap dengan adanya berbagai event Internasional di NTB dapat mampu dimanfaatkan sebagai peluang pendongkrak berbagai potensi yang ada.
Termasuk juga para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM). Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui UPTD Balai Kemasan Produk Daerah (BKPD) pada Dinas Perindustrian NTB terus gencar memberikan pelatihan/pendampingan bagi para IKM di Pulau Sumbawa.
Ini dalam rangka mendukung suksesnya MXGP Samota. Pentingnya lagi, para IKM lokal diharapkan mampun ikut serta mengambil peran dalam memanfaatkan peluang. Terutama dalam memperkenalkan produk lokal dimata dunia.
Setelah sebelumnya di Kabupaten Sumbawa, tepat Kamis (16/6) kemarin Dinas Perindustrian (Disperin) NTB melalui UPTD BKPD memberikan pendampingan bagi 10 IKM di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Para IKM diajarkan cara melakukan pengemasan higienis pada makanan tradisional.
Dengan harapan agar produk para IKM mampu bertahan lama tanpa bahan pengawet. Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti melalui Kepala Balai Kemasan, Aryanti Dwiyani yang dikonfirmasi, Jum’at (17/6) membenarkan adanya giat tersebut.
Dalam giat pendampingan 10 IKM Sumbawa Barat itu, juga turut dihadiri pihak Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) KSB. Dikesempatan ini, Aryanti Dwiyani memberikan materi penguatan tentang packaging.
Kemasan, dikatakannya, sangat penting. “Sebuah produk tanpa kemasan bagaikan taman tanpa bunga. Tidak ada yang cantik ataupun menarik terlihat biasa saja. Andaikan ada bunganya maka dia terlihat bagus atau indah,” ujarnya.
“Begitupun sebuah produk, jika dikemas dengan cantik dan menarik, maka banyak yang melirik dan akan memiliki nilai jual yang cukup tinggi,” tambah perempuan yang dikenal santun dan ramah ini.
Tak hanya itu, Aryanti Dwiyani juga menjelaskan, bahwa kemasan memiliki beberapa fungsi. Diantaranya seperti menyimpan produk, melindungi produk (kualitas, keamanan dan kesegaran) serta memberikan informasi (grafis/label).
“Kita harus update perkembangan model- model kemasan dipasaran agar tidak kalah dengan produk lainnya. Teruslah berinovasi dan berkembang, IKM NTB go pasar global,” demikian dikatakan istri anggota DPRD NTB Dapil Sumbawa-Sumbawa ini, yaitu Sambirang Ahmadi.
Sementara itu, Kasi Diklat dan Promosi Balai Kemasan NTB, Heldy Sardianto juga menjelaskan tentang pengemasan higienis, yang mana akan mempengaruhi masa simpan produk.
“Produk dengan masa simpan lebih lama akan banyak diminati bagi wisatawan lokal maupun luar negeri karena dapat dijadikan oleh-oleh, sehingga tidak cepat rusak,” kata Heldy.
Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan higienis, mulai dari kebersihan tempat dan produksinya, proses mengemasnya hingg memastikan tiap bahan aman dikonsumsi.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan praktik. Kasi didampingi Staf Balai Kemasan Zahrul Martayadi dan Ardillah Dahlia mempraktikkan cara menggunakan alat vacum sealer. Vacum sebagai alat penyedot udara yang ada pada kemasan dan Sealer sebagai perekat kemasan agar udara tidak masuk.
Oleh karenanya, Heldy berharap, kegiatan yang sudah terlaksana itu dapat meningkatkan wawasan dan geliat para IKM, khususnya di Sumbawa Barat. “Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan geliat IKM KSB agar terus tumbuh dan berkembang, berinovasi dan produk-produknya dapat bersaing di pasaran,” demikian. (red)