NUSRAMEDIA.COM — Diketahui bersama, Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII tahun 2025 yang terlaksana di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya dimulai.
Hal itu ditandai dengan telah resmi dibukanya event olahraga nasional tersebut pada Sabtu malam 26 Juli 2025 kemarin di Kota Mataram. Nampak hadir sejumlah pejabat.
Yakni baik dari pusat, provinsi maupun kabupaten/kota se-NTB. Diantaranya Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kemudian, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufiek Hidayat. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya. Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya. Serta, beberapa pejabat lainnya.
Pihak penyelenggara menargetkan, bahwa dalam Fornas VIII 2025, perputaran ekonomi dari sektor perhotelan, transportasi, pariwisata dan UMKM bisa mencapai sebesar Rp800 miliar.
Saat membuka acara itu, Menko AHY dalam sambutannya berharap perhelatan event olahraga nasional yang terlaksana di NTB itu mampu mendongkrak ekonomi daerah.
“Sukses pelaksanaan Fornas bisa menggerak ekonomi, pariwisata dan memberikan pemasukan bagi daerah dan memberikan dampak bagi pelaku ekonomi lokal,” jelas AHY.
Salah satu indikator masyarakat yang sejahtera, kata AHY, memiliki kesehatan dan kebugaran yang baik. Ia juga menginginkan olahraga masyarakat ini lebih dikenal dunia.
“Kegiatan ini diikuti oleh 73 induk olahraga. Olahraga ini berbasis komunitas, punya suporter masing-masing. Hadir karena keinginan sendiri. Karena fashion bukan karena penugasan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal sambutannya menyampaikan, sebanyak 18 ribu peserta sudah berada di NTB. Penyelenggaraan Fornas melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Termasuk pula komunitas olahraga tradisional dari siswa, kampus, lansia hingga pesantren. “Semua menyatu menyatu menyambut para peserta dari seluruh nusantara,” ujar Iqbal.
Gubernur Iqbal meyakini, gelaran event skala nasional maupun internasional, diharapkan pula dapat menjadi strategi penguatan. Mulai dari UMKM, terbukanya lapangan kerja.
Termasuk pula sebagai ajang mempromosikan berbagai potensi daerah. Seperti kekayaan budaya lokal di mata dunia. “Kami percaya, event ini dapat mendongkrak ekonomi masyarakat lokal,” pungkasnya. (red)
