NUSRAMEDIA.COM — PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) yang bekerjasama dengan Pemkab Sumbawa dan KUMPUL saat ini sedang menjalankan program ‘Bale Berdaya’ yaitu pemberdayaan UMKM dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi. Sejauh ini sedikitnya terdapat 100 UMKM lebih yang menjadi mitra pemberdayaan.
Meskipun baru berjalan sejak Mei 2024 lalu, program Bale Berdaya ini nyatanya sudah mampu membawa perubahan yang cukup signifikan bagi para pelaku UMKM binaannya. Seperti yang diutarakan oleh Haniansyah Futra Pemilik UMKM Madu Yamo Kecamatan Lunyuk dimana sejak ia mengikuti program Bale Berdaya sudah banyak perubahan posirif yang dialami.
Baik dari segi perbaikan pengolahan produk, promosi hingga peningkatan omset penjualan. “Sebenarnya dulu sempat banyak pelaku usaha madu yang berhenti dengan madu karena stigma madu Sumbawa dulu sempat negatif dikatakan bahwa madu Sumbawa itu tidak bersih dan tidak murni tidak asli mungkin karena pengelolaan. Sehingga lewat pendampingan teman-teman Bale Berdaya ini kami diberikan pemahaman bagaimana cara membuat produk kami lebih unggul dan berinovasi,” ungkapnya.
Dikatakan, ia menggeluti usaha madu sudah berjalan 4 tahun berawal dengan cara metode peras. Kemudian mulai efektif pada usaha madu tiris hampir 2 tahun belakangan ini. Ia semakin semangat ketika mendapat pembinaan melalui program Bale Berdaya.
“Pengalaman kami setelah bergabung dengan program dari Bale Berdaya yang tadinya kami mungkin dengan cara yang sangat sederhana mengemas produk kami, tapi setelah mendapat pembekalan dari teman-teman Bale Bedaya kami bisa membenahi produk kami menjadi produk yang lebih bagus karena kami ingin bercerita bahwa madu produk kami yang kita ke konsumen tentang kualitasnya,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh pemilik Gemala Craft, Faradina yang merupakan pelaku UMKM dibidang kerajinan dengan memanfaatkan pelepah pisang. Diakuinya, sebelum mengikuti program Bale Berdaya ini ia tidak pernah mengikuti pelatihan sama sekali. Namun, ketika mengikuti pelatihan di Bale Berdaya ia terkejut dengan materi yang diberikan dan dianggap benar-benar luar biasa.
“Ibaratnya AMMAN dan Kumpul ini, saya punya tanahnya, mereka memberikan saya bahan bangunannya, kemudian saya diarahkan untuk mengolahnya. Kemana arah usaha saya,” ujarnya. Diceritakan, sebelum mengikuti program bale berdaya ini, model produk yang ia siapkan tergantung adanya pesanan konsumen. Namun setelah mengikuti program tersebut, ia berani lebih membuka diri untuk menyiapkan bermacam produk di gallery yang sudah disiapkan.
Adapun beberapa produk yang dihasilkan menggunakan olahan pelepah pisang seperti souvenir, dompet, kotak tisu dan lain sebaiknya dengan keunggulan lebih ramah lingkungan. “Mungkin dipikiran orang tidak terpakai lagi, tapi saya manfaatkan untuk membuat produk yang memiliki nilai jual. Penjualannya sudah pernah ke luar negeri, terakhir di 2023 ke Australia, itu kesana ada teman yang menikah di sana memesan untuk sovenirnya, sekitar 30 buah kotak tisu, 20 psc dompet, serkam rambut 100 pcs. Produk saya juga pernah ikut pemeran pada ulang tahun Sumbawa tahun kemarin,” tandasnya.
Sementara Fitriani pengusaha Bale Seafood Sumbawa mengatakan dalam program Bale Berdaya terdapat pendampingan semua permasalahan disertai cara mengatasinya.
“Setiap bulan 3 kali pertemuan, mulai dari branding, target market, kemasan,” ungkapnya. Dikatakan, Bale Seafood Sumbawa adalah Salah satu UMKM di Kecamatan Sumbawa yang berfokus pada olahan ikan. Ini merupakan bisnis turun temurun. Dimana orang tua Fitriani pengepul dan penjual ikan di pasar Desa Labuhan Jontal Plampang. Kemudian selama ia tinggal di Sumbawa, ia berinisiatif mengembangkan hasil laut yang ada di desanya itu.
“Awalnya saya mengikuti jejak orang tua menjual ikan segar, lama kelamaan, Bale Seafood ini berjalan 5 tahun. Tahun ke dua sudah mulai berinovasi ke olahan ikan bage. Inilah akhirnya saya sering mengikuti dan pada hari ini mengikuti Bale Bedaya. Ikan bage ini ternyata banyak peminatnya. Kita pemasarannya sudah banyak sesuai dengan target market kita, di Kabupaten Sumbawa sendiri, kita sering melakukan pengiriman ke luar kota, bahkan luar negeri. Untuk luar negeri sesuai target kita kami memiliki beberapa teman yang merupakan TKW dari Sumbawa itu salah satu target kita,” paparnya.
Selain itu, Bale Seafood Sumbawa juga sudah memiliki legalitas usaha lengkap dari NIB, PIRT, NPWP hingga sertifikasi halal, termasuk HAKI. Bahkan saat ini sedang proses izin BPOM yang dibantu melalui Program Bale Berdaya. “Berkat bantuan dari Program Bale Bedaya sekarang sedang dalam proses izin BPOM,” terang Fitriani.
Ditambahkannya, manfaat yang dirasa ketika mengikuti program Bale Berdaya diantaranya yaitu pengembangan skill dan pola fikir kewirausahaan, pendampingan strategi bisnis yang tepat. Kemudian pemahaman lebih dalam tentang analisi pasar dan konsumen, bimbingan manajemen keuangan yang lebih teratur, hingga memahami SOP dalam produksi. (*)