Beranda HEADLINE Balik dari Lombok Warga Surabaya Positif Omicron XBB? Ini Kata Kadikes NTB..

Balik dari Lombok Warga Surabaya Positif Omicron XBB? Ini Kata Kadikes NTB..

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Lalu Hamzi Fikri. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Belakangan kabar berita perempuan inisial JK (29) warga asal Surabaya, Jawa Timur cukup heboh. Pasalnya, ia dikabarkan positif COVID19 subvarian Omicron XBB setelah balik dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri dengan tegas membantah adanya hal tersebut. Menurut dia, perempuan dimaksud malah tidak pernah melakukan perjalanan ke NTB. Bahkan NTB saat ini tetap terjaga di level I.

“Perkembangan kasus harian (Omicron) NTB saat ini tetap terjaga pada Level satu (1),” kata Lalu Hamzi Fikri, Senin (24/10). “Jadi (JK) tidak benar pernah ke Lombok, dan tidak memiliki riwayat masuk ke NTB,” tegasnya Kepala Dikes lagi.

Baca Juga:  Johan Rosihan Bagikan 650 Paket Ikan Segar ke Masyarakat Melalui Program Bulan Mutu BPPMHKP

Pihaknya mengaku sudah melakukan penelusuran/tracking contact terhadap yang bersangkutan. Bahkan telah melakukan koordinasi dengan KKP dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Jawa Timur.

“Kami sudah hubungi langsung (yang bersangkutan), dan pernyataannya tidak pernah ke Lombok,” tegas Hamzi Fikri. Setelah dilakukan konfirmasi dan berdasarkan data, tegasnya lagi, JK tidak pernah memiliki riwayat perjalanan ke NTB.

Namun, kata Hamzi Fikri, yang bersangkutan justru mengaku memiliki riwayat bepergian dan bekerja di Nusa Tenggara Timur (NTT). “Tidak ada transit pesawat dari NTT ke NTB. Namun pesawat yang ditumpangi langsung dari NTT ke Surabaya,” ungkap Hamzi Fikri.

Baca Juga:  Tim Pemenangan Dikukuhkan, Luthfi-Wahid Ajak Pendukung Hindari Politik Kebencian

Lebih jauh disampaikan mantan Dirut RSUD NTB itu, JK terkonfirmasi positif pada 26 September 2022 lalu. Yaitu tepatnya di RS Nasional Surabaya dan saat ini telah dinyatakan sembuh pertanggal 3 Oktober 2022.

“(JK) juga tidak terekam pada all record NTB,” ujarnya. Dan Tim Surveilans NTB tidak pernah mendapatkan notifikasi. Yakni notifikasi dari daerah lain terkait keberadaan kontak erat perempuan itu diwilayah NTB. (red)