

NUSRAMEDIA.COM — Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Zain S.IP mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan peningkatan infrastruktur pertanian. Hal tersebut diutarakan karena masih banyak area pertanian yang masih sulit di akses. Terlebih saat ini petani dituntut menjadi petani modern.
“Faktor pendukung untuk petani kita itu juga termasuk infrastruktur pertanian seperti jalan tani, kemudian jembatan tani dan alat mesin pertanian (alsintan). Petani sudah dituntut menjadi petani modern, artinya sudah mulai melakukan panen menggunakan combine,” katanya.
“Permasalahannya sekarang yaitu untuk alat masuk combine ke lahan pertanian masih mengalami kesulitan, sehingga jika tidak panen dari hilirnya tidak mungkin bisa tembus ke bagian atas,” sambung pria yang kerap disapa Rosi ini kepada wartawan, Kamis (06/02/2025).
Politisi Partai Golkar tersebut menegaskan bahwa, peningkatan dan pemerataan insfratruktur pertanian ini penting karena selain dapat memperlancar alur tranportasi para petani, juga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh petani tersebut.
“Jadi dengan adanya infrastruktur ini akan mempercepat dan memudahkan segala tranportasi kebutuhan petani. Misalnya membawa pupuknya, sampai kemudian untuk hasil panennya nanti. Karena sampai saat ini masih banyak petani yang melakukan panen secara manual dan membawa hasil panennya dengan cara di pikul bagi yang tidak memiliki kuda dari area tani mereka,” terangnya.
Wakil rakyat jebolan dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Sumbawa itu juga berharap, dengan peningkatan infrastruktur pertanian nantinya dapat menekan biaya pengeluaran dari petani itu sendiri. “Kenapa kami mendorong peningkatan infrastruktur pertanian ini, ya karena untuk meningkatkan keuntungan para petani dan kesejahteraannya,” jelas Rosi.
Rosi menambahkan, Dinas Pertanian juga diharapkan agar dapat mensuport petani dengan memberi bantuan bibit padi yang unggul. Sebab, berdasarkan keterangan sejumlah petani saat ia turun ke lapangan masih banyak yang menggunakan bibit dari hasil panen pada musim sebelumnya.
Sehingga hal ini berpengaruh kepada hasil panen yang tidak maksimal. “Saya juga berharap kepada dinas terkait supaya ada tenaga pendamping di masing – masing wilayah kalo bisa di setiap desa, karena dulu itu ada PPL. Jadi ini sangat baik untuk melakukan pendampingan kepada petani,” tandasnya. (red)













