DPMPTSP NTB melakukan Pembinaan, Pemantauan, dan Evaluasi terhadap operasional PT AMNT dan PT AMI di Kabupaten Sumbawa Barat. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat terus menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat hilirisasi mineral di wilayahnya.

Pada Rabu (26/11/2025), Kepala DPMPTSP NTB H. Irnadi Kusuma, S.STP., ME, bersama Sekretaris Dadang Fajar, S.STP., MM dan I G. B. Ngurah Weda Gama, SH, melakukan kegiatan Pembinaan, Pemantauan, dan Evaluasi terhadap operasional PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan PT Amman Mineral Industri (AMI) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Irnadi Kusuma menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah daerah dalam memastikan industri pengolahan mineral berjalan sesuai regulasi, sekaligus mendukung target besar hilirisasi yang tengah digencarkan di NTB.

Baca Juga:  Johan Rosihan Desak Pemerintah Perketat Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian

“Selama kegiatan, tim melakukan verifikasi dan validasi terhadap operasional industri pengolahan atau smelter mineral logam serta mineral ikutan yang dijalankan AMNT dan AMI,” ujarnya.

Dalam kunjungan lapangan tersebut, menurut dia, Tim DPMPTSP NTB meninjau langsung fasilitas smelter PT Amman Mineral Industri. Berdasarkan pemaparan pihak perusahaan, fasilitas smelter AMI memiliki kapasitas produksi konsentrat mencapai 900.000 ton per tahun.

Sementara itu, sambung dia, produk turunan berupa Asam Sulfat yang dihasilkan masih didistribusikan ke luar daerah untuk memenuhi kebutuhan industri lainnya.

Baca Juga:  HUT NTB ke-67 : "Gerak Cepat, NTB Hebat"

Selain meninjau smelter, masih kata Irnadi Kusuma, kunjungan ini juga menjadi momentum untuk mengonfirmasi perkembangan Kawasan Industri KSB, lokasi di mana sebagian area industri pengolahan dan smelter AMI beroperasi.

“Pemerintah daerah melihat bahwa kawasan industri ini memiliki potensi besar dalam menumbuhkan berbagai industri turunan yang akan semakin memperkuat rantai nilai hilirisasi mineral,” jelasnya.

Rencana ke depan pun semakin jelas. Kawasan Industri KSB disiapkan menjadi pusat pengembangan berbagai industri pengolahan baru, termasuk rencana pembangunan pabrik pupuk yang akan memanfaatkan Asam Sulfat sebagai bahan baku utama.

Baca Juga:  Reformasi Layanan Kesehatan Berbuah Manis, NTB Sabet Penghargaan Kemendagri RI

Ketersediaan bahan baku dari smelter AMI diyakini akan memberikan keunggulan kompetitif bagi industri tersebut. Melalui kegiatan pembinaan dan evaluasi ini, DPMPTSP NTB menegaskan komitmennya untuk memastikan investasi berjalan produktif, berkelanjutan, dan memberi manfaat maksimal bagi pertumbuhan ekonomi daerah, terutama bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.

“Pemerintah berharap sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku industri dapat terus diperkuat guna menjadikan NTB sebagai pusat industri mineral yang modern dan berdaya saing tinggi,” demikian dikatakan Kepala Dinas PMPTSP NTB tersebut. (*)