NUSRAMEDIA.COM — Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Achmad Puaddi menyambut baik terkait rencana pembangunan kereta gantung di kaki Gunung Rinjani wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Meski demikian, pembangunan tersebut harus melihat aspek keberimbangan.
Oleh karenanya, dia menilai pihak terkait perlu dilakukannya analisa. Sehingga, berdampak pada kebaikan bersama. “Soal kereta gantung, kalau saya sih positif saja. Tergantung cara kita melihat, dan perlu juga menganalisa (pembangunan kereta gantung),” tegas Ketua Komisi IV DPRD NTB tersebut yang membidangi Infrastruktur ini, Rabu (27/7) di Mataram.
Menurut dia, apabila tujuan dari dibangunnya kereta gantung dalam rangka memajukan pariwisata, maka dirasakannya sangat cocok. Meski begitu, rencana pembangunan kereta gantung tentunya akan ada dampak baik dan buruknya. Karena diketahui bersama, untuk naik ke rinjani ada peran pihak yang tak bisa ditampik, yaitu porter/guide.
Sehingga, jangan sampai dengan adanya kereta gantung justru menutup pintu pencarian mereka. “Karena setiap program (proyek pembangunan) tentu ada positif dan negatifnya. Kalau naik ke Rinjani kan biasanya ada porter/guide, jangan sampai mata pencarian mereka ditutup. Nah, sekarang itulah yang perlu dikaji,” saran Puaddi.
“Kita timbang, besar mana mudharatnya atau manfaatnya. Karena suatu kewajiban pemerintah untuk memperhatikan mereka juga. (Terbangunnya) kereta gantung baik, lalu solusi untuk mereka (porter/guide) apa?,” imbuhnya. Mengingat pembangunan kereta gantung dikabarkan telah ada investor, dia mengajak semua pihak untuk terbuka dengan investasi.
Karena dia menilai perubahan dan kemajuan suatu daerah juga ditentukan adanya investasi. “Soal investasi kita harus welcome,” kata politisi Partai Golkar tersebut. “Tapi walaupun begitu, ya itu tadi harus ada analisa. Karena perlu juga difikirkan nasib para porter/guide kita disana. Dalam hal ini saya obyektif saja memandang hal itu. Karena jangan sampai malah menambah pengangguran,” tambahnya lagi.
Oleh karenanya, Wakil Rakyat di Udayana jebolan asal Dapil Lombok Tengah itu mendorong pihak terkait untuk menggencarkan sosialisasi secara intens. Dengan harapan, rencana pembangunan kereta gantung itu dapat diketahui dan diterima masyarakat. Disisi lain, Puaddi juga mengaku bahwa dengan adanya kereta gantung, kunjungan wisatawan juga bakal semakin tinggi. Hal itu tentunya dinilai sangat positif.
Walaupun begitu, kembali ditegaskannya, perlu diperhatikan aspek keberimbangan dan perhatian. “Jadi harus dilakukan sosialisasi, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan menerima. Karena sekarang di Lombok Tengah sudah banyak porter melalui jalur tengah. Seperti di Dusun Benang Stokel, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Kliang Utara (BKU),” demikian Achmad Puaddi. (red)