
NUSRAMEDIA.COM — Diketahui bersama, tidak lama lagi event balap motor bergengsi dunia akan kembali hadir di Lombok-NTB, Indonesia. Momentum ini, diharapkan menjadi suatu peluang kebangkitan, khususnya bagi masyarakat dan daerah tercinta, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Oleh karenanya, event internasional balap “kuda besi” itu diyakini akan mampu memberikan dampak besar yang sangat positif nantinya. Terutama dalam mengangkat nama baik NTB, Indonesia di mata dunia. Berbagai potensi yang dimiliki NTB harus lebih dicuatkan.
Sehingga semua sektor terutama perekonomian termasuk pariwisata dan lain sebagainya dapat merasakan dampak nyata dari event tersebut. Hanya saja, momentum ini harus diperhatikan dan dijaga betul. Agar pelaksanaan event ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan bersama.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTB, Lalu Pelita Putra pun menyambut baik kebijakan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. Dimana berencana akan menambah durasi pelaksanaan MotoGP tahun ini. Langkah itu dinilainya sudah baik.
Karena memiliki tujuan yang sangat positif, yakni dengan memperluas dampak dari event balap dunia tersebut di Provinsi NTB. Hanya saja, kata Lalu Pelita, perihal itu harus benar-benar dikaji serta dicermati dengan baik. Karena jangan sampai justru membebani keuangan pemerintah.
“Harus ada kajian, dihitung secara cermat. Apakah dengan bertambahnya durasi gelaran event itu memberikan dampak positif,” tuturnya. “Terutama bagi pertumbuhan ekonomi NTB. Karena jangan sampai cost dari penambahan durasi itu justru membebani keuangan pemerintah (pusat maupun daerah),” imbuhnya.
PERLU DIWASPADAI, JANGAN SAMPAI “AJI MUMPUNG”
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dalam hal ini Gubernur Lalu Muhamad Iqbal diminta lebih mewaspadai dampak sisi lain momen event itu. Karena, jangan sampai event itu dimanfaatkan segelintir oknum kearah yang justru merugikan daerah. Terutama dari sisi citra nama baik NTB.
Politisi PKB itu juga lantas mengingatkan, bahwa isu yang kerap muncul menjelang gelaran MotoGP adalah soal mahalnya harga hotel. Padahal, pihaknya mengaku telah sempat berbincang sekaligus berdiskusi dengan para pihak hotel terkait hal tersebut.
Justru, kata Lalu Pelita, pihak hotel menetapkan standar harga yang relatif normal. “Dari bincang-bincang ringan, ternyata perlu diwaspadai itu adalah para ‘broker-broker’,” katanya. “Maka dari itu, kami ingatkan jangan sampai jadikan gelaran MotoGP sebagai lahan ‘aji mumpung’,” imbau Lalu Pelita Putra. “Padahal dari pihak hotel harga jual (kamar) masih di kisaran yang normal. Walaupun ada kenaikan, tetapi tidak sampai bablas,” bebernya lagi.
PEDAGANG KECIL/UMKM DAN LAINNYA HARUS DIPERHATIKAN
Tak hanya itu, Legislator Udayana jebolan Dapil Lombok Tengah itu juga mengajak Gubernur NTB agar memperhatikan para pelaku usaha lokal. Dimana supaya mereka diberikan ruang sebagai kesempatan untuk diperhatikan. Dengan harapan, kehadiran event bisa dirasakan nyata dampaknya.
Maka dari itu, dia menilai pelibatan para pelaku usaha maupun pedagang kecil harus dilibatkan dan diberikan support secara nyata. “Para pelaku usaha, pedagang kecil atau UMKM itu harus diperhatikan. Jangan sampai mereka jadi penonton di rumah sendiri,” tuturnya. “Karena dampaknya sangat positif bagi pertumbuhan ekonomi. Yang paling penting, kesannya tidak negatif,” demikian Lalu Pelita Putra. (red)
