Beranda HEADLINE Kasdim 1607/Sumbawa : Pacuan Kuda Tradisional Kearifan Lokal ng Harus Tetap Dilestarikan

Kasdim 1607/Sumbawa : Pacuan Kuda Tradisional Kearifan Lokal ng Harus Tetap Dilestarikan

Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1607/Sumbawa, Mayor Inf Dahlan. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Kasdim 1607/Sumbawa Mayor Inf Dahlan menegaskan bahwa, salah satu kearifan lokal yang membudaya di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Pulau Sumbawa adalah Pacuan Kuda Tradisional.

Oleh karenanya, Eks Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 162/WB tersebut mengatakan, pacuan kuda tradisional mesti tetap dilestarikan. “Pacuan kuda tradisional kearifan lokal yang harus tetap dilestarikan,” ujarnya.

Hal ini disampaikan Mayor Dahlan tepatnya pada saat menyaksikan semifinal Event Pacuan Kuda di Arena Kerato Angin Laut, Penyaring, Sabtu (15/02/2025) di Kabupaten Sumbawa.

Menurut pria yang juga Eks Kasdim Sumbawa Barat itu, bahwa kearifan lokal seperti pacuan kuda, tidak sekedar kesenangan dan hobby semata, namun lebih dari itu.

Baca Juga:  Johan Rosihan Desak Kementan Bertanggungjawab Soal Temuan Beras Impor Berkutu

“Karena selain hewan kuda adalah salah satu hewan yang dianjurkan dipelihara oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam kepercayaan umat islam karena kuda memiliki beberapa keutamaan sebagai hewan peliharaan diantaranya menjadi kendaraan perang dan memiliki kebaikan hingga hari kiamat,” tuturnya.

“Rasulullah juga menganjurkan berkuda sebagai sunnah. Keutamaan kuda dalam Islam, kuda dapat menjadi perisai di hari kiamat. Kuda memiliki kebaikan hingga hari kiamat,” sambung Kasdim Sumbawa tersebut.

Dikutipnya pula, bahwa kuda memiliki keistimewaan ketika berlari yang tidak dimiliki oleh hewan-hewan lainnya. Rasulullah bersabda : “Pada ubun-ubun kuda terdapat kebaikan sampai hari kiamat”. Rasulullah bersabda : “Ajarilah anak-anak kalian memanah, berenang, dan berkuda”.

Baca Juga:  Terus Perkuat Kemitraan, Fraksi Gerindra DPRD NTB Buka Puasa Bareng FWP : "Intinya Kebersamaan"

“Jadi manfaat berkuda berkuda merupakan olahraga yang dianjurkan oleh Baginda Besar Nabi Muhammad SAW. Berkuda bisa dijadikan terapi autis. Berkuda juga bisa bermanfaat untuk kesehatan mental,” katanya.

“Berkomunikasi diatas kuda membawa pesan damai. Jenis kuda dalam Islam kuda yang mendatangkan pahala bagi manusia. Kuda yang menjadi benteng bagi manusia,” sambung Mayor Dahlan.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa, ditengah masyarakat Sumbawa kuda sangat digemari. Karena selain keutamaan diatas menjadi ajang silaturahmi, kata dia, bisa memberikan peluang peningkatan ekonomi.

Baca Juga:  Bantu 'Negeri Batu Kapur', Legislator Senayan Asal NTB Johan Rosihan Gelar Palestine Charlity Night

“Baik bagi peternak kuda, pencinta kuda, pemelihara atau yang merawat kuda, penjual pakan, termasuk menggeliatkan UMKM saat event kuda diadakan,” katanya.

“Dan menjadi daya tarik juga bagi para wisatawan. Untuk itu, perlu mendapat perhatian steakholder terkait dalam melestarikan kearifan lokal pacuan kuda tradional,” demikian harap Kasdim Sumbawa Mayor Dahlan. (red)