Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nusa Tenggara Barat Lalu Hadrian Irfani bersama Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau dikenal Cak Imin. (Ist)
Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nusa Tenggara Barat Lalu Hadrian Irfani bersama Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau dikenal Cak Imin. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Posisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini terbilang sangat penting, khususnya pada kontestasi Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur (Pilgub) NTB 2024. Pasalnya, partai besutan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu, bakal menjadi penentu terjadinya dua atau tiga bakal pasangan calon (bapaslon) sebagai peserta di Pilgub NTB tahun ini.

Terlebih sejumlah partai politik (parpol) lainnya telah memutuskan sikap arah dukungannya. Alhasil, PKB pun saat ini menjadi rebutan para bakal calon kepala daerah (bacakada) NTB. Hal itu juga tak ditampik oleh Ketua DPW PKB Nusa Tenggara Barat, Lalu Hadrian Irfani. Bahwa posisi partai berlambangkan bola dunia dikelilingi sembilan bintang itu sangat penting untuk menentukan.

Yaitu terjadinya dua atau tiga pasang calon yang nantinya akan bisa masuk ke “gelanggang” untuk “bertarung” di Pilgub NTB. Karena jika melihat sikon saat ini, potensi terjadinya head to head (dua bapaslon) sangat besar. Misalnya, apabila PKB menjatuhkan pilihannya ke pasangan Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda), maka potensi head to head itu dipastikan bakal terjadi di Pilgub NTB tahun ini.

Namun cerita akan menjadi lain ketika PKB justru menjatuhkan pilihannya ke pasangan Sitti Rohmi Djalilah-Musyafirin (Rohmi-Firin). Maka Pilgub NTB 2024 dipastikan bakal diikuti tiga pasang calon. Karena sejauh ini, pasangan Rohmi-Firin diketahui masih kekurangan parpol koalisi untuk memenuhi syarat minimal keterpenuhan 13 kursi atau 20 persen di parlemen untuk dapat maju di Pilgub NTB.

Baca Juga:  Bank NTB Syariah Resmikan Gedung Baru KCP Narmada

Sedangkan bapaslon Zulkieflimansyah-Suhaili FT (Zul-Uhel) dan Iqbal-Dinda terbilang sudah berada diposisi aman. Bahkan terbilang syarat dukungan parpol koalisi dan keterpenuhan kursi di parlemen tercatat telah melebihi. Kemudian untuk pasangan Lalu Gita Ariadi-Sukiman (GasMan), hingga saat ini pasangan tersebut belum memiliki atau mengantongi surat dukungan dari parpol manapun.

Maka, secara umum syarat masih belum terpenuhi alias nihil. Karena persyaratan tersebut menjadi sangat penting untuk dipenuhi. Dimana nantinya para bapaslon kepala daerah (kada) bisa mengantongi “golden tiket” berupa Surat Keputusan (SK) resmi model B1-KWK dari tiap parpol koalisi untuk mendaftar ke KPU sebagai peserta resmi Pilgub NTB.

PKB SUDAH PUNYA PILIHAN, MASIH DIKAJI ULANG

Menurut Lalu Hadrian Irfani, saat ini DPP PKB sedang melakukan pengkajian lebih mendalam. Ini berkaitan dengan arah dukungannya di Pilgub NTB. PKB juga menegaskan tak ingin terburu-buru dalam memutuskan sikapnya. “Masih finalisasi. Jadi DPP (PKB) itu lagi hitung betul potensi menang. Karena masih dikaji lagi, apakah dua pasang (calon) lebih banyak manfaat atau mudharotnya dibanding tiga pasang,” ujarnya kepada NUSRAMEDIA, Jum’at (26/07/2024).

Baca Juga:  Fraksi PKS DPRD Desak Pemda KSB Berantas Prostitusi Online, Dewan Norvie : Mari Basmi 'Penyakit Masyarakat'

Meski demikian, pria yang juga Ketua Komisi V DPRD NTB itu mengaku bahwa, PKB sudah sudah memiliki gambaran bapaslon yang akan dipilihnya nanti. “Kita sudah punya pilihan, melihat hasil survei, tinggal mengkaji ulang saja,” kata Lalu Hadrian Irfani. Secara garis besar Desk Pilkada lalu, tegas dia, PKB akan memberikan dukungan kepada bapaslon yang mampu mensejahterakan masyarakat NTB. Kemudian mampu mengelola potensi luar biasa NTB dengan baik.

“Dan (kriteria pilihan PKB) sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan golongan atau partai tertentu,” ujarnya sembari menyatakan bahwa kriteria itu sudah terlihat pada bapaslon pilihan PKB. Lantas ditanya soal kapan pastinya arah dukungan PKB akan diumumkan? Lalu Hadrian Irfani menjawab, bahwa keputusan resmi akan diputuskan paling telat pada pekan depan. “Insya Allah, nanti paling telat kita umumkan pekan depan,” katanya.

“Tunggu saja, PKB akan umumkan resmi. Jadi saya berharap kepada semua tim sukses, semua juru bicara (para bapaslon) atau apalah namanya, agar bisa bersabar. Jangan main klaim dulu. Dan kalau ada (klaim-klaim sudah di dukung PKB) saya lastikan belum final. Jadi tunggu saja sabar,” pungkasnya. Sekedar informasi, bapaslon Zul-Uhel telah mendapatkan dukungan dari PKS (8 kursi), NasDem (4 kursi) dan Demokrat (6 kursi). Kabarnya lagi, Hanura (1 kursi). Jika ditotalkan, artinya Zul-Uhel telah mendapatkan dukungan sebanyak 19 kursi di DPRD NTB.

Baca Juga:  Meriahkan HUT RI ke-80, Jalan Sehat Pemaru Sukses, Sudirsah Sujanto : "Terimakasih Kepada Semua Pihak"

Jumlah itu telah melampaui syarat minimal dukungan 13 kursi DPRD Provinsi NTB. Kemudian Iqbal-Dinda juga telah mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra (10 kursi) PAN (4 kursi), dan PPP (7 kursi). Jika ditotalkan, Iqbal-Dinda saat ini telah mendapatkan dukungan sebanyak 21 kursi di DPRD NTB. Sedangkan syarat minimal di DPRD NTB untuk maju Pilgub cukup mendapatkan 13 kursi saja. Artinya, Zul-Uhel dan Iqbal-Dinda berada diposisi aman bahkan melampaui.

Kemudian untuk bapaslon Rohmi-Firin belum lama ini telah mengantongi dukungan resmi dari Partai Perindo (3 kursi). Kabarnya pasangan ini juga didukung oleh PDI Perjuangan (4 kursi). Jika ditotalkan, pasangan itu baru mendapatkan 7 kursi. Artinya bapaslon Rohmi-Firin masih kekurangan enam kursi lagi. Jika pasangan tersebut berhasil mendapatkan dukungan PKB, maka syarat minimal 13 kursi di parlemen bisa terpenuhi dan bakal mulus mendaftar ke KPU. (red)