NUSRAMEDIA.COM — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara tegas menolak rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minya (BBM).
“Kalau terkait dengan kenaikan BBM ini, kita (PKS) ngikutin apa yang menjadi denyutan nadi dari rakyat kecil kita,” kata Ketua DPW PKS NTB, Yek Agil di Mataram.
Menurut dia, PKS juga sudah menyatakan sikap untuk menolak kenaikan BBM. Sikap penolakan itu, kata Yek Agil, sudah diutarakan oleh Fraksi PKS dalam pembahasan ditingkat DPR.
“Partai juga sudah menyatakan sikapnya untuk menolak. Kemarin pembahasan ditingkat DPR, Fraksi PKS konsen menolak. Tentu penolakan ini ada beberapa alasan,” ujar Yek Agil.
Antara lainnya soal waktu yang belum tepat dan masyarakat dinilai belum siap. Ini lantaran masyarakat baru saja ingin bangkit akibat COVID-19 yang memukul dari sisi perekonomian.
“Karena kenaikan BBM ini berimplikasi terhadap daya beli masyarakat. Karena kalau daya beli masyarakat berkurang, itu juga akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat,” jelasnya.
“Ini menjadi atensi kita. Oleh karenanya, sekali lagi kami dari PKS konsen menolak kenaikan BBM,” tegas Yek Agil yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut.
“Mudah-mudahan apa yang disampaikan fraksi PKS didengar oleh fraksi lainnya. Minimal (pemerintah) menangguhkan dulu sampai dengan waktu tertentu sampai masyarakat kita siap,” tambahnya.
Persoalan kewenangan, sambung dia, pusatlah yang menentukan. Sedangkan di provinsi, DPRD NTB akan menyampaikan setiap aspirasi masyarakat untuk dilanjutkan ke DPR RI untuk disuarakan.
“Maka dari itu, tentu apa yang jadi aspirasi masyarakat akan kita sampaikan ke DPR RI agar mereka menyuarakan,” demikian Wakil Rakyat di Udayana jebolan asal Dapil Lombok Tengah tersebut menambahkan.
Sekedar informasi, anggota DPR RI dari Fraksi PKS Johan Rosihan secara resmi juga telah menyampaikan penolakan terkait kenaikan BBM dalam agenda rapat paripurna beberapa hari lalu.
“Kami sedari awal memang konsisten menolak sejak wacana kenaikan BBM ini mulai digulirkan pemerintah dengan berbagai alasan,” tegas singkat Legislator Senayan asal Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa tersebut. (red)