NUSRAMEDIA.COM — Komandan Lapangan MXGP Samota, Ridwan Syah secara tegas menepis jika dirinya pernah mengatakan “Baper” (bawa perasaan) kepada Lembaga DPRD NTB. “Saya tidak pernah berkata DPRD baper,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut kepada wartawan, Rabu (29/6) di Mataram.
Dijelaskannya, saat itu ia menerima panggilan telepon dari sejumlah media pasca gelaran MXGP Samota yang berlangsung di Kabupaten Sumbawa, NTB beberapa hari lalu. “Saya saat itu sedang lelah sekali, ditanya macam-macam soal MXGP. Saya bilang sudahlah MXGP ini sukses,” kata pria yang kerap disapa Dae Iwan ini.
“Sekalipun ada kritik, maka semua pihak diminta tidak baper. Tidak ada saya spesifik katakan baper ke lembaga dewan,” imbuh Komandan Lapangan MXGP Samota itu menegaskan. Meski demikian, terlepas dari itu semua, apabila ada pihak-pihak yang merasa kurang nyaman atas informasi/berita, secara pribadi dirinya meminta maaf.
“Jadi kalau ada pihak yang tidak nyaman dengan judul berita itu, saya minta maaf. Semua sudah selesai, saya sudah bertemu dengan DPRD NTB,” pria kelahiran asal Dompu tersebut. Menyoal dirinya yang berstatuskan ASN hingga menjadi Komandan Lapangan MXGP, terangnya, tak jauh berbeda dengan keterlibatannya saat MotoGP Mandalika lalu.
Dimana ia mengaku ditugaskan oleh Gubernur NTB dan bukan menawarkan diri sebagai Komandan Lapangan. “Saya ditugaskan Gubernur, bukan menawarkan diri,” ungkap Dae Iwan. “Dan bukan hanya saya, semua OPD. Karena tugas pemerintah adalah memfasilitasi,” tambah Kepala Dinas PUPR NTB tersebut.
Dicontohkannya, saat dalam gelaran ada kemacetan kendaraan. Maka menjadi tugas atau tanggungjawab Dinas Perhubungan. Begitupun terkait kondisi infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan Dinas PUPR. “Kami tidak ikut di dalam penyelenggaraan atau pembiayaan. Kami hanya memfasilitasi. Saya tegaskan tidak ada satu rupiah pun (menggunakan) APBD untuk MXGP Samota,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD) DPRD NTB, A Rahman H Abidin cukup menyayangkan pernyataan Ridwan Syah. Pasalnya, anggota Komisi IV DPRD NTB itu mengaku, sempat mendengar kabar terkait pernyataan Ridwan Syah disalah satu media menyatakan bahwa lembaga DPRD dengan kata “Baper” (bawa perasaan).
Seharusnya, menurut A Rahman Abidin, Komandan Lapangan MXGP tidak perlu mengungkapkan kata-kata tersebut. “Saya dengar tanggapan Kadis (Menanggapi Soal Kritikan MXGP) disalah satu media,” sesalnya. “Sebenarnya jawab saja secara normatif. Bilang aja kami akan datang menjelaskan secara detail. Kan enak kalau begini (jawabannya),” imbuh Legislator Udayana jebolan asal Dapil VI Dompu, Bima dan Kota Bima tersebut.
Dia melihat keterlibatan Ridwan Syah di MXGP terlalu jauh. Padahal, kata A Rahman Abidin, Ridwan Syah sendiri merupakan seorang Kepala Dinas yang berstatuskan ASN dan belum pensiun. Oleh karenanya, dia mendesak Ridwan Syah agar meminta maaf kepada Lembaga DPRD NTB. Sebab, ungkapan yang diutarakan Ridwan Syah itu dinilai telah menghina kelembagaan DPRD NTB.
“Saya minta Pak Ridwan Syah minta maaf kepada Lembaga DPRD ini. Kalau tidak, saya akan menghimpun kekuatan fraksi untuk meminta Pak Gubernur memberikan sanksi kepada Kepala Dinas PU,” katanya. “Karena sudah menghina marwah Lembaga DPRD,” tambah Legislator Udayana jebolan asal Dapil VI Dompu, Bima dan Kota Bima itu saat konferensi pers pada Selasa (28/6) kemarin di Mataram. (red)