
NUSRAMEDIA.COM — Pemerintah berhasil mengevakuasi sebanyak 37 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak konflik di Suriah. Dimana 8 diantaranya adalah warga Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Perihal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi. Menurut dia, sejumlah warga NTB itu dijadwalkan tiba di Lombok pada 15 Desember 2024 esok.
“Hari minggu siang remcananya sudah tiba di Lombok. Kami akan jemput di bandara, langsung dipulangkan ke rumah masing-masing. Dari NTB wanita semua. Paling banyak dari Sumbawa dan Dompu. Satu orang dari Lombok,” jelasnya, Sabtu (14/12/2024).
Mengutip keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kamis (12/12/2024), sebanyak 37 WNI yang terdiri dari 35 WNI dan dua staf pendamping KBRI Damaskus, telah tiba dengan selamat di Indonesia.
Ketibaan mereka terbagi ke dalam tiga penerbangan. Petugas mengevakuasi para WNI melalui jalur darat dari Damaskus menuju Beirut pada Selasa (10/12/2024). Selanjutnya, terbang menggunakan penerbangan komersial menuju Jakarta.
Para WNI tersebut berasal dari beberapa daerah, yaitu Jawa Barat, NTB, Banten, dan Lampung. Pemerintah berencana memfasilitasi evakuasi gelombang kedua dampak konflik Suriah itu. Hingga saat ini, sebanyak 97 WNI telah menyatakan kesediaannya untuk mengikuti proses evakuasi.
Menyikapi situasi keamanan di Suriah pasca jatuhnya pemerintahan Bashar Asad, KBRI Damaskus telah menetapkan status Siaga I untuk seluruh wilayah Suriah pada 7 Desember 2024.
Pemerintah telah berkoordinasi intensif dengan kementerian dan lembaga terkait, mengenai pemutakhiran rencana kontingensi. Termasuk rute evakuasi, pertemuan hybrid dengan para WNI di Suriah dan menjamin pergerakan WNI ke perbatasan.
Kemenlu RI dan KBRI Damaskus terus melakukan pendataan, bagi WNI yang ingin mengikuti proses evakuasi ke Indonesia. Kemenlu juga mengimbau agar WNI tetap waspada dan menghindari lokasi yang rawan maupun kerumunan massa. Serta, meminimalisasi pergerakan yang tidak perlu dan menjalin komunikasi yang erat. (red)
