Beranda HEADLINE Zulkieflimansyah Dinilai Layak Jadi Cawapres

Zulkieflimansyah Dinilai Layak Jadi Cawapres

Pakar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr Kadri (kiri) dan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H Zulkieflimansyah (kanan depan). (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terbilang masih cukup lama. Namun nama Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H Zulkieflimansyah sedari awal sudah cukup nyaring.

Bahkan hingga saat ini, namanya semakin melejit saja. Bang Zul kerap Gubernur NTB disapa, dinilai layak untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Terlebih, mantan anggota DPR RI tiga periode tersebut, juga disebut layak menjadi Calon Wakil Prestasi (Cawapres) dari semua Calon Presiden (Capres).

Setelah sejumlah pihak, kini giliran Dr Kadri selaku Pakar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram angkat bicara. Menurut dia, Bang Zul memiliki empat kelebihan.

Pertama, kata Dr Kadri, Bang Zul adalah salah satu kader terbaik PKS. Partai yang dikenal sebagai partai kader ini memiliki pemilih militan dan konsisten.

“Sehingga, Capres manapun yang menggandeng Cawapres dari kader PKS diprediksi akan mendapat suplai suara yang signifikan,” ujarnya, Selasa (11/10/2022).

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah Zulkieflimansyah bisa diusung PKS menjadi Cawapres? Kadri menilai Zulkieflimansyah layak dipertimbangkan oleh PKS.

“Kelebihan-kelebihan tersebut dapat dilihat dari latarbelakang geopolitik, pengalaman politik, dan latarbelakang pendidikan dari Zulkieflimansyah,” kata Dr Kadri.

Adapun kelebihan kedua Bang Zul, yakni sebagai representasi tokoh luar Jawa dan berasal dari Indonesia timur. Aspek geo-politik masih menjadi pertimbangan.

Terutama dalam merumuskan kebijakan politik di Indonesia yang luas dan negeri kepulauan ini. “Keadilan dan pemerataan kesempatan untuk setiap anak bangsa yang ada di setiap wilayah perlu diatensi dan diafirmasi,” ujarnya.

Dikatakan dosen UIN Mataram itu pula, adanya wakil presiden yang berasal dari Indonesia timur akan berkontribusi bagi percepatan pembangunan diwilayah tersebut.

Alasan lainnya, sambung Dr Kadri, Bang Zul juga dinilai berpengalaman sebagai gubernur dan anggota legislatif. Figur-figur calon presiden dan calon wakil presiden yang masuk dalam perbincangan publik saat ini didominasi oleh gubernur aktif atau gubernur yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya.

“Sebut misalnya, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansah. Doktor/Bang Zul adalah satu-satunya gubernur di luar Jawa yang masuk dalam perbincangan seputar Capres-Cawapres,” katanya.

Bahkan sebelum menjadi Gubernur, Bang Zul pernah menjadi anggota DPR RI selama tiga periode. Pengalaman sebagai gubernur dan anggota legislatif inilah yang dapat menjadi modal penting.

Terutma dalam menjalankan tugasnya sebagai Wapres nantinya bila diusung dan menang dalam Pilpres mendatang. Alasan terakhir, Zulkieflimansyah adalah mantan aktivis mahasiswa.

Dimana sebagai lulusan perguruan tinggi ternama dalam dan luar negeri. Sejak mahasiswa, dia (Bang Zul) sudah menjadi pemimpin, yakni menjadi Ketua BEM Universitas Indonesia (UI).

“Menjadi pimpinan mahasiswa di perguruan tinggi ternama seperti UI adalah suatu prestasi, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Anies Baswedan saat memimpin senat UGM,” tegas Dr Kadri.

Jenjang pendidikan Zulkieflimansyah juga telah komplit, setelah dirinya menyelesaikan studi S2 di Bidang Industrialisasi. Department of Economics University of Strathclyde Glasgow UK.

Kemudia S3 di Bidang Ekonomi Industri. Department of Economics University of Strathclyde UK. “Menurut saya, pengalaman sebagai aktivis kemahasiswaan dan pengalaman pendidikan Zulkieflimansyah di luar negeri membuatnya memiliki kompetensi yang mumpuni untuk berkompetisi di pentas Pilpres,” urainya.

“Sekaligus sebagai modal baginya untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin bangsa yang akan menjalin relasi dan kerjasama internasional dengan pemimpin dunia,” imbuh Dr Kadri.

Dia mengatakan, keempat aspek tersebut menjadi alasan untuk mengatakan Zulkieflimansyah layak menjadi Cawapres dari Capres manapun, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, atau Prabowo Subianto.

“Tokoh dan anak bangsa yang lain mungkin saja memiliki satu dari empat alasan diatas, tetapi saya belum melihat tokoh-tokoh di Indonesia yang bisa memenuhi keempat kriteria tersebut, sebagaimana yang mampu dipenuhi oleh Doktor/Bang Zul,” pungkasnya. (red)