NUSRAMEDIA.COM — Masyarakat Dusun Padang Reak, Desa Kuranji, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat dihebohkan dengan penemuan mayat orok bayi dipinggir pantai uringan. Penemuan mayat orok bayi di dusun tersebut sekitar pukul 21.30 Wita pada Senin (4/7) lalu. Kapolres Lombok Barat melalui Kapolsek Labuapi Iptu Agus Priyo Wahyono membenarkan adanya hal tersebut.
“Iya benar. Berawal dari informasi masyarakat Dusun Padang Reak. Sehingga Tim Unit Reskrim dan anggota Jaga Polsek langsung menindaklanjuti terkait mayat orok bayi itu,” ujarnya, Rabu (6/7). Diungkapkannya, penemuan mayat orok bayi itu berawal dari adanya laporan seorang laki-laki yang bernama Zulkarnaen (34), yang mana hendak pulang sehabis memancing di laut.
Zulkarnaen merupakan warga asal Dusun Bajur Kalijaga, Desa Bajur, Kecamatan Labuapi. Saat itu pelapor berjalan bersama Zainudin (55) yang merupakan saksi lainnya ditepi pantai. “Pelapor (Zulkarnaen) menginjak gundukan pasir dan merasa curiga akan gundukan pasir tersebut. Kemudian pelapor menunduk dan melihat ada selembar kain yang tertanam,” kata Kapolsek.
Kemudian pelapor bersama saksi pun menggali gundukan pasir tersebut serta menarik ujung kain yang tertanam. Benar saja, pelapor melihat mayat orok bayi dalam keadaan terbungkus kain. “Ternyata pelapor melihat bayi orok dalam keadaan terbungkus kain warna coklat dan kuning dan kondisi orok bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan itu, sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terangnya.
Atas kejadian tersebut pelapor, kata Kapolsek langsung melaporkan kejadian ke Polsek Labuapi untuk kemudian menindaklanjutinya dengan langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Sampai di TKP, langsung dilakukan olah TKP. Mayat orok bayi itu langsung dibawa ke RS Bhayangkara. Melakukan penitipan untuk upaya penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” tegas Kapolsek.
Selain itu pula, Kapolsek Labuapi juga menegaskan, bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi. Sedangkan untuk pelakunya, masih dalam penyelidikan. “Masih kita selidiki, siapa pelaku pembuang bayi atau orok tersebut,” pungkasnya. (red)