Beranda PENDIDIKAN Cerdaskan Anak Bangsa, Guru PAUD NTB Diharapkan Memiliki Jiwa Sukarela

Cerdaskan Anak Bangsa, Guru PAUD NTB Diharapkan Memiliki Jiwa Sukarela

Bunda PAUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Sebanyak 464 tenaga pendidik jenjang PAUD se-Kabupaten Lombok Utara mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi.

Giat ini diinisiasi oleh TP PKK Provinsi NTB bersala TP PKK Lombok Utara. Adapun tema yang diangkat, Gerakan Transisi dari Pendidikan PAUD ke SD yang menyenangkan.

Bunda PAUD NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati atau yang akrab disapa Bunda Niken dalam sambutannya berpesan, agar sebagai guru pada anak usia dini harus tetap semangat.

Pentingnya lagi, sebagai guru harus memiliki jiwa sukarelawan demi mencetak para generasi bangsa pada masa yang akan datang, sehingga bisa lebih baik lago kedepannya.

Baca Juga:  Enam Mahasiswa UNSA PKL Jurnalistik di Media Cetak Anugerah Sumbawa

“Para guru harus tetap menjadi sosok inspirasi bagi anak didiknya, harus tetap sabar membimbing dan memiliki jiwa sukarela sebagai bekal mencerdaskan anak bangsa,” kata Bunda Niken.

Bunda Niken tak lain adalah istri dari Gubernur NTB. Dikesempatan ini, Bunda Niken menjadk keynote speaker dalam acara Pelatihan Guru PAUD se-Lombok Utara.

Kegiatan berlangsunv di auditorium SMA Negeri 1 Tanjung, Lombok Utara. Bunda Niken mengungkapkan masa transisi PAUD-SD merupakan momen penting bagi anak.

Sehingga, dibutuhkan persiapan yang tepat dan dukungan yang memadai. Termasuk menjalankan enam aspek kemampuan pondasi dalam jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

Baca Juga:  Enam Mahasiswa UNSA PKL Jurnalistik di Media Cetak Anugerah Sumbawa

Mulai dari kemampuan moral dan agama, kemampuan kognitif, kemampuan sosial dan bahasa, kemampuan motorik, kemampuan emosional, serta kemampuan seni dan kreativitas.

“Insya Allah jika enam aspek terpenuhi, maka tidak ada alasan anak
-anak kita sukses kedepannya,” kata Bunda Niken.

Sebelumnya bunda PAUD Lombok Utara Hj. Galuh Djohan Sjamsu mengungkapkan bahwa menjadi seorang guru, jiwa profesional harus dikedepankan walaupun terbentur dengan banyaknya kekurangan didalam proses aplikasinya.

Namun ia yakin semua akan bisa terlewati dengan semangat yang tinggi dalam memajukan pendidikan usia dini di Lombok Utara. “Terimakasih, ditengah keterbatasan semangat ibu/bapak guru tidak layu dalam membimbing serta mendidik anak-anak kita,” pungkasnya. (red) 

Baca Juga:  Enam Mahasiswa UNSA PKL Jurnalistik di Media Cetak Anugerah Sumbawa