NUSRAMEDIA.COM — Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Indah Dhamayanti Putri mengajak para pendidik, tak terkecuali di Pulau Sumbawa agar meninggalkan metode pengajaran lama yang menumbuhkan rasa takut.
Orang nomor dua di NTB itu menekankan pentingnya transformasi peran guru menjadi sahabat dan orang tua bagi siswa agar tercipta lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
“Sekarang metode mengharapkan anak takut kepada kita, saya rasa mungkin metode yang lama,” ujar Ummi Dinda kerap Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat itu disapa pada (01/10/2025) saat melakukan serangkaian kunjungan kerja di Pulau Sumbawa.
“Hari ini kita berharap anak-anak semua bisa menganggap (bapak-ibu guru) sebagai sahabat dan orang tua yang tentunya mereka nyaman untuk bercerita,” ujar Wagub.
Perihal ini juga sebelumnya telah disampaikan Wagub Dinda didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi NTB Sinta Agathia M Iqbal saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Sumbawa.
Ia juga menyoroti beberapa daerah di Pulau Sumbawa lantaran masih berada diposisi terbilang tinggi soal angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Oleh karenanya, mantan Bupati Bima dua periode itu mengajak semua pihak untuk berperan aktif menekan laju kasus tersebut. “Tugas kita semua adalah memastikan angka tersebut tidak bergerak naik,” tegasnya.
Wagub juga mendorong sekolah untuk menyediakan ruang pemulihan dan kegiatan positif bagi siswa. “Kepada para pendidik, agar diberikan ruang,” katanya.
“Untuk kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat untuk membentengi anak-anak kita dan menghilangkan trauma bagi yang sudah mendapatkan permasalahan, kemudian menumbuhkan kembali rasa percaya diri,” pesannya.
Terakhir, Wagub Ummi Dinda berharap, dengan perubahan pendekatan dan kolaborasi lintas sektor, generasi muda NTB dapat tumbuh menjadi generasi tangguh menyongsong Indonesia Emas 2045.
Sekedar informasi, sebelumnya penekanan ini juga telah disampaikan Wagub pada saat menghadiri sosialisasi pencegahan kekerasan fisik dan Seksual pada Anak serta Pendewasaan Anak di Sumbawa dan Sumbawa Barat. (*)
