Beranda PENDIDIKAN PGRI Dorong Guru di NTB Tingkatkan Semangat Kemandirian Belajar

PGRI Dorong Guru di NTB Tingkatkan Semangat Kemandirian Belajar

Nampak Pengurus PGRI Provinsi Nusa Tenggara Barat saat bersilaturahim dengan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah beberapa waktu lalu. Wakil Ketua PGRI Provinsi NTB, Dr. Abdul Kadir, MPd. (Ist)

NUSRAMEDIA.COM — Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Abdul Kadir mendorong para guru di NTB agar terus meningkatkan semangat kemandirian belajar.

Dorongan yang disampaikannya, lantaran dinilai masih cukup minimnya minat belajar para guru di NTB. Terutama dari sisi pola kemandirian belajar. Menurut pria yang akrab disapa, Doktor Qedo ini, para guru di NTB harus melek IT.

“Kami melihat sebagian masih minim (minat kemandirian belajar para guru di NTB). Makanya kita dorong, dan juga harus melek IT. Tinggal dimanfaatkan (akses) saja platform digital yang ada (belajar mandiri secara online),” sarannya.

Disisi lain, Doktor Qedo juga menilai, bahwa keberadaan jaringan/akses internet di NTB kini terbilang sudah cukup baik dan merata. Oleh karenanya, ini merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh para guru.

“Tinggal persoalan kemauan saja. Karena dengan terus belajar, tentunya akan meningkatkan kualitas dan kapasitas kita sebagai guru. Nah, ini yang perlu dipahami untuk dijadikan perhatian bersama,” dorong Doktor Qedo.

Menurut dia, hal ini penting untuk terus didorong. Karena berkaitan dengan pengembangan kapasitas dan kualitas para guru. Terlebih ditengah kemajuan IT yang sudah cukup canggih. Dimana segala sesuatunya bisa diakses.

Platform digital yang bisa diakses atau dimanfaatkan itu antara lainnya seperti Merdeka Mengajar Untuk Guru, Raport Pendidikan, Rumah Belajar, semua bisa diakses dnegan menggunakan akun belajar.id.

“Dan kami PGRI juga punya wadah untuk sharing para guru. Seperti LBG (Lingkar Belajar Guru), Komunitas PGRI APKS (Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis) dan lainnya. Nah, ini semua bisa dimanfaatkan dan diakses untuk sharing sesama para guru,” jelas Doktor Qedo.

Khusus soal Raport Pendidikan, tambah dia, guru sangat diharapkan bisa mempelajari, memahami dan mengeksplorasikan hal tersebut. “Guru hendaklah memahami dengan baik kualitas sekolah,” katanya.

“Termasuk proses pembelajaran di sekolah tempatnya mengabdi. Dengan memahami kondisi aktual sekolah secara komprehensif, guru diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah dan meningkatkan kinerjanya secara kolektif,” tegasnya lagi.

Oleh karenanya, dia berharap, dengan adanya kemudahan ditengah perkembangan zaman ini bisa benar-benar dimanfaatkan dengan serius. Sehingga kedepan, kapasitas dan kualitas para guru, khususnya di NTB dapat terus meningkat dan terus lebih baik lagi. (red)