
NUSRAMEDIA.COM — Politikus PKS Johan Rosihan diprediksi kembali lolos menjadi anggota DPR RI pada kontestasi tahun 2024 mendatang.
Pria yang kerap disapa dengan panggilan JR itu maju dari daerah pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) 1 Pulau Sumbawa.
Kembali lolosnya Johan Rosihan ke Senayan bukan tanpa alasan. Ini lantaran dinilai berhasil mengantongi suara pemilih milenial.
Pasalnya, berbagai langkah strategis dilakukan dalam proses perolehan suara tersebut. JR pun mengakui pendekatan terhadap pemilih milenial ini istimewa.
Melalui program dan bantuan yang ditargetkan untuk kaum muda tersebut, Johan Rosihan berhasil mendapatkan atensi para milenial.
“Peran partai politik bagi kaum milenial sangat diperlukan saat ini. Salah satunya melalui pendidikan politik. Cara tersebut sebagai upaya menambah wawasan kebangsaan bagi anak muda,” ujarnya.
“Aktif memberi pengetahuan politik karena ada banyak orang yang tidak tahu apa itu peran politik. Melalui anak muda inilah pengetahuan itu harus disebarluaskan,” sambung JR.
Kedekatan Johan Rosihan dengan anak muda di Pulau Sumbawa dibuktikan dengan bantuan biaya pendidikan seperti beasiswa, bantuan alat kesenian dan lainnya.
“Saya mengapresiasi kegigihan anak muda di Sumbawa untuk belajar dan berkarya. Saya merasa punya kewajiban untuk mendukung hal tersebut,” katanya.
“Beasiswa untuk perguruan tinggi sudah rutin kami berikan sejak awal. Selain untuk pendidikan, bantuan fasilitas upgrading skill adik-adik ini juga kami berikan,” imbuhnya.
Pria yang saat ini duduk di Komisi IV DPR RI itu menegaskan, hal tersebut juga sejalan dengan amanat PKS yang menyambut baik adanya kaum milenial.
Yang mana mulai aktif bergabung di politik, terutama politik praktis, termasuk bergabung dengan partai. “PKS sangat terbuka bagi anak muda yang akan menjadi legislatif pada pemilu 2024,” tutup Johan Rosihan.
Melihat kondisi tersebut, Pengamat Politik asal Sumbawa Joni Firmansyah menyatakan jika pemilih milenial di Sumbawa menjadi incaran para politikus.
“Karena millenial ini cerdas, dan menjadi kantung suara yang perlu dikelola dengan baik. Berbeda dengan generasi sebelumnya, pemilih milenial lebih rasional,” tuturnya.
“Kecenderungannya mereka suka kandidat yang cerdas dan berani bersuara apalagi memperhatikan kebutuhan mereka,” demikian Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) itu menambahkan. (red)
