NUSRAMEDIA.COM — Diketahui bersama, Nauvar Furqani Farinduan direkomendasikan oleh Partai Gerindra untuk maju bertarung di Pilkada Lombok Barat 2024 mendatang. Melaksanakan kerja politik dan gencar bersilaturahim terus dilakukan olehnya. Ini dimaksudkan untuk dapat memenangkan hati masyarakat dalam meraih dukungan.
“Apa yang sudah diamanatkan partai tetap kita laksanakan sebaik-baiknya,” kata pria yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua I DPRD Provinsi NTB ini. Berkaitan dengan kriteria pasangan di Pilkada Lombok Barat, Farin menegaskan, menyerahkan sepenuhnya pada keputusan partai.
“Kalau kemudian nanti partai mencalonkan saya dan pertanyaannya siapa yang akan mendampingi saya?,” katanya. “Yang jelas hari ini saya menyampaikan secara figur saya tidak berani menyatakan. Karena itu kewenangan partai,” imbuh Ketua DPC Partai Gerindra Lombok Barat tersebut.
Menurut dia, Lombok Barat memiliki banyak figur potensial yang akan tampil di Pilkada Lombok Barat 2024. Semuanya memiliki kans yang sama untuk memenangkan kontestasi. Maka dalam hal ini, Farin percaya sepenuhnya partai dapat memberikan keputusan tepat dengan siapa nanti berpasangan. Salah satu perimbangan yang menurutnya akan menjadi landasan keputusan partai adalah terkait demografi politik.
“Kalau bupati dari selatan, minimal wakilnya tengah atau utara. Sehingga proporsional demografi politik itu terwujud. Membangun, bekerja, dan stabilitas politik bisa kondusif,” ujarnya. Secara pribadi, mantan Ketua Fraksi Gerindra DPRD NTB itu menginginkan figur pasangan yang dapat diajak kerjasama. Kemudian memiliki spirit dalam membangun, dan visi yang sama kearah mana Lobar akan dibawa.
Selanjutnya dari sisi kepentingan politik, rencana tampil di Pilkada Lombok Barat adalah meneruskan capaian positif Gerindra. Setelah pada pemilu 2019, Gerindra keluar sebagai partai pemenang dan mendudukkan kadernya di kursi Ketua DPRD Lobar. “Kita memegang tampuk kepemimpinan DPRD. Prestasi di Pemilu 2019 tentu akan kita ulangi di 2024. Minimal mempertahankan kursi pimpinan DPRD. Kedua, merebut kekuasaan di eksekutif. Ini mimpi partai,” ungkapnya.
Sampai saat ini Gerindra menunjukkan konsistensinya dengan tetap memberikan ruang sebesar-besarnya pada kader untuk tampil. “Tentu harus dijaring berdasarkan aspek ukuran subjektif dan objektif,” tegasnya. “Subjektif tentu asumsi dan objektif ukurannya adalah survei. Survei tidak hanya kita menjaring Calon Bupati, tapi juga Wakil Bupati. Itu kalau kita bicara perspektif partai,” sambung Farin.
Sekalipun memiliki kewenangan melakukan penilaian terhadap figur, namun dia tetap mengedepankan objektivitas demi kepentingan partai. “Walaupun saya punya otoritas penuh untuk menjaring (calon kepala daerah), tetapi saya tidak mungkin memberikan informasi-informasi subjektif untuk kepentingan pribadi saya,” pungkasnya. (red)