NUSRAMEDIA.COM — Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) NTB, Lalu Abdul Wahid mengungkapkan potensi gejolak yang terjadi menjelang Pemilu 2024 mendatang.
Berdasarkan kacamata Bakesbangpoldagri NTB, hingga sejauh ini semua berjalan baik. “Pantauan kita jelang pemilu, NTB masih kondusif,” ujarnya kepada wartawan, Jum’at (24/03/2023) di Mataram.
Tak hanya itu, dia menegaskan pula, bahwa sebagai bentuk pengawalan pihaknya akan membentuk Desk Pemilu. Ini dimaksudkan sebagai ruang terbuka untuk melakukan koordinasi maupun pantauan secara langsung dari dinamika yang terjadi dilapangan.
“Desk pemilu tetap kita bentuk,” tegas Lalu Abdul Wahid. Menurut dia, mengantisipasi potensi konflik pemilu dibutuhkan kedewasaan semua pihak, baik itu pemilih maupun para kontestan.
Pentingnya lagi, masih sambung dia, bagaimana penyelenggara pemilu tetap menjaga integritas dalam bekerja. “Mengapa kontestan dan pemilih kita kedepankan kedewasaannya, agar kita semua menghindari dari hal-hal prilaku baik pemilih kontestan melanggar aturan pemilu,” tuturnya.
“Yang terpenting, tidak mengarah kepada politik identitas,” sambung mantan Kepala Biro (Karo) Pemerintahan dan Otda Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat ini. Oleh karenanya, menghindari politik identitas tersebut salah satunya dengan mengedepankan aspek kedewasaan.
Sebagai langkah kongkrit mengantisipasi potensi konflik, pihaknya akan banyak melakukan pendidikan politik kepada masyarakat. Tidak hanya itu juga akan tetap melalukan konsolidasi dan koordinasi dengan stakeholder yang ada.
“Dua hal ini penting selain kedepankan aspek kedewasaan. Kita akan banyak melakukan pendidikan politik, selalu mengedepankan koordinasi,” kata Lalu Abdul Wahid.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa untuk menurunkan indkes kerawan Pemilu pihaknya mengajak semua pihak untuk kembali kepada aturan main yang ada. Penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu diingatkan untuk tetap meningkatkan profesionalitas dan integritas.
Para kontestan diimbau mengurangi eforianya yang cenderung berlebihan. “Kemudian pemilih itu memilihnya dengan pertimbangan rasioanal,” demikian Kepala Bakesbangpoldagri Provinsi NTB tersebut menambahkan. (red)